REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Amazon yang menampung satu perlima air tawar dunia mulai mengalami kekeringan. Permukaan air di sungai-sungainya berada di tingkat kritis. Hal ini mendorong pemerintah-pemerintah mengambil langkah pencegahan untuk mengatasi masalah yang disebabkan kekeringan, mulai dari gangguan pada navigasi sampai meningkatnya kebakaran hutan.
"Pada tahun 2024 cekungan Amazon mengalami kekeringan paling parah dalam beberapa tahun terakhir, yang menimbulkan dampak signifikan pada beberapa negara anggota," kata pernyataan yang dikeluarkan Organisasi Perjanjian Kerja Sama Amazon (ACTO), Senin (5/8/2024).
ACTO terdiri atas Bolivia, Brasil, Kolombia, Ekuador, Guyana, Peru, Suriname dan Venezuela. ACTO mengatakan tingkat permukaan air di beberapa sungai di barat daya Amazon berada di titik terendahnya pada tahun ini.
Biasanya Amazon akan mengalami kekeringan pada bulan Agustus dan September, saat musim kebakaran hutan berada pada puncaknya. ACTO mengatakan sejauh ini negara yang paling terdampak kekeringan adalah Bolivia, Peru dan Brasil.