Senin 05 Aug 2024 16:25 WIB

Bos OJK Minta Lembaga Keuangan Waspadai Risiko Ketidakstabilan Ini

Pelemahan perekonomian China dan tensi geopolitik masih sangat dinamis.

Rep: Eva Rianti/ Red: Lida Puspaningtyas
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Foto: ANTARA
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan bahwa sektor jasa keuangan stabil hingga Juli 2024. Hal itu disampaikan dalam laporan Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Juli 2024 OJK pada Senin (5/8/2024).

“RDK bulanan yang dilakukan pada 31 Juli 2024, RDK menilai bahwa sektor jasa keuangan terjaga stabil, yang didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai di tengah ketidakpastian global, akibat meningkatnya tensi perang dagang dan geopolitik serta normalisasi harga komoditas global,” kata Mahendra saat menyampaikan laporan RDK Juli 2024 yang digelar secara daring, Senin (5/8/2024).

Baca Juga

Mahendra menjelaskan mengenai kondisi perekonomian global yang secara umum melemah dengan inflasi termoderasi secara broad-based. Itu terjadi di tengah penurunan inflasi Amerika Serikat dan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga kebijakan Bank Sentral AS atau fed fund rate (FFR) sebanyak dua atau tiga kali di sisa tahun 2024.

Di sisi lain, di Eropa, indikator pada pertemuan Juli 2024 menunjukkan bahwa perekonomian terus melemah, sehingga European Central Bank (ECB) menahan suku bunganya.