Senin 05 Aug 2024 16:51 WIB

Pengecutnya Tentara Israel, IDF Ternyata Gunakan Perisai Manusia untuk Berlindung

Tentara Israel berlindung di dalam sekolah di perbatasan Lebanon.

Red: A.Syalaby Ichsan
Bendera Israel berkibar di samping api yang berkobar di kawasan dekat perbatasan dengan Lebanon, Israel utara di Safed, Rabu, 12 Juni 2024.
Foto:

The Intercept melaporkan bagaimana IDF menempatkan pasukannya di antara warga sipil di wilayah utara. Cara tentara zionis ini cermin dari kebijakan perisai manusia yang telah berulang kali dikecam oleh Hamas. "Keterlibatan Israel dalam isu perisai manusia bermata dua," kata Tamara Kharroub, wakil direktur eksekutif Arab Center Washington D.C.

"Meskipun Israel secara rutin menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dalam operasi militernya, Israel juga menggunakan tuduhan itu sebagai elemen utama dalam operasi propagandanya dan untuk menjustifikasi pembunuhan terhadap warga sipil."

Meski hukum internasional menyatakan, sekolah dan rumah sakit memiliki status khusus sebagai tempat yang aman bagi warga sipil, namun jika sebuah kekuatan militer menempatkan pasukannya atau infrastruktur militer lainnya di dalam sekolah atau rumah sakit, maka sekolah atau rumah sakit tersebut dapat dinyatakan sebagai target militer yang sah. Ini adalah dalih yang digunakan Israel untuk menghancurkan infrastruktur kesehatan Gaza setelah serangan 7 Oktober, dengan mengklaim, misalnya, bahwa rumah sakit terbesar di Gaza sebenarnya adalah pusat komando Hamas.

Militer Israel juga mengklaim, ada senjata di sebuah gedung sekolah tempat warga sipil berlindung. Penjajah telah merilis rekaman propaganda yang menunjukkan senjata di dalam sekolah-sekolah di Gaza. Sementara itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mendokumentasikan penggunaan perisai manusia oleh IDF di daerah kantong yang terkepung itu - terkadang secara harfiah. Pada Juni, misalnya, pasukan Israel menahan satu keluarga di depan tank mereka untuk melindungi tentara mereka dari tembakan.