REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina pada Senin (5/8/2024) dilaporkan Al Jazeera, mengundurkan diri dari jabatannya di tengah gelombang demonstrasi yang terus membesar di negaranya. Hasina juga dikabarkan langsung meninggalkan negaranya itu.
Seorang ajudan kepada Al Jazeera menginformasikan bahwa Hasina pergi menggunakan helikopter militer setelah massa demonstrans mengabaikan jam pembatasan aksi dan malah menggeruduk istana perdana menteri di Dhaka. Setidaknya 300 warga telah meninggal dunia dalam demonstrasi yang telah berlangsung beberapa pekan terakhir.
Pada Ahad (4/8/2024), sedikitnya 100 demonstran dilaporkan tewas dalam sehari yang membuat Angkatan Darat bersiap untuk membuat pernyataan resmi. Namun, pada Senin siang, tensi demonstrasi menurun menyusul informasi lengsernya Hasina.
Kepala Angkatan Darat Jenderal Waker-Uz-Zaman lalu membatalkan rencana mengeluarkan pernyataan resmi dan memilih membuka pembicaraan dengan partai politik mayoritas, termasuk opsisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP).