Senin 05 Aug 2024 19:19 WIB

Roket Hizbullah dan Pejuang Palestina Mulai Hujani Israel

Seorang perwira dan satu tentara IDF terkena serangan dorne Hisbullah.

Pejuang kelompok militan Lebanon Hizbullah melakukan latihan di desa Aaramta di Distrik Jezzine, Lebanon selatan, Ahad, 21 Mei 2023.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Pejuang kelompok militan Lebanon Hizbullah melakukan latihan di desa Aaramta di Distrik Jezzine, Lebanon selatan, Ahad, 21 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Wilayah-wilayah yang diduduki Israel mulai menerima serangan-serangan roket dari berbagai kelompok perlawanan. Serangan roket dan pesawat tanpa awak dari pejuang Palestina dan kelompok Hizbullah mulai berdatangan dan menimbulkan korban di pihak pasukan penjajahan Israel (IDF).

Hal ini menyusul janji pembalasan atas pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pekan lalu. Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah merilis sebuah pernyataan pada Senin pagi, yang menegaskan peluncuran serangan pesawat tak berawak ke pangkalan Israel. Serangan yang lolos dari pertahanan udara Israel itu disebut mengakibatkan dua tentara IDF terluka. 

Baca Juga

Almayadeen melansir, serangan pesawat tak berawak itu menargetkan markas besar Divisi 91 pasukan pendudukan Israel di Ayelet HaShachar. IDF  mengkonfirmasi bahwa seorang perwira militer dan seorang tentara terluka akibat dampak dari "pesawat mencurigakan", dan menambahkan bahwa beberapa rudal pencegat ditembakkan ke sasaran.  

Media Israel melaporkan bahwa helikopter penyelamat militer Israel bergegas ke lokasi serangan, hampir 10 kilometer dari garis penarikan Israel dari Lebanon, untuk mengangkut para korban. 

Serangan itu terjadi sekitar pukul 02.20 (waktu setempat) dan menyebabkan drone Hizbullah melampaui lapisan pertahanan udara, pemukiman, dan situs militer Israel, sebelum berdampak pada Pangkalan Ayelet. 

Unit Media Militer Hizbullah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa serangan itu terjadi sebagai tanggapan atas agresi dan pembunuhan Israel yang dilakukan di kota al-Bazourieh, Deir Syrian, dan Houla di Lebanon Selatan, dan untuk mendukung rakyat Palestina. 

Unit tersebut mengungkapkan bahwa Angkatan Udara Tak Berawak Hizbullah meluncurkan segerombolan drone menuju markas besar Divisi 91 yang baru dibentuk, yang bertanggung jawab atas Front Utara dengan Lebanon.

“Drone terjun ke posisi dan tempat tinggal para perwira dan tentara Israel di pangkalan Ayelet, menewaskan dan melukai beberapa orang,” tulis pernyataan Hizbullah.

Perlu dicatat bahwa markas utama Divisi 91 pasukan pendudukan Israel adalah Pangkalan Biranit, yang terletak beberapa ratus meter dari garis penarikan Israel dari Lebanon Selatan. Pangkalan tersebut hampir seluruhnya dievakuasi setelah diserang puluhan kali oleh Perlawanan sejak 8 Oktober 2023, dan tidak lagi berfungsi sebagai markas divisi.  Markas besarnya kemudian dipindahkan hampir 20 km ke arah timur dan hampir 10 km dari garis penarikan Israel dari Lebanon.  

Media Israel melaporkan bahwa dua tentara yang terluka bertugas di Brigade Infanteri Golani ke-1 yang terkenal itu. Pada Senin, media Israel mengatakan bahwa operator drone Hizbullah mengetahui jalan mereka menuju lapangan pelatihan dan lapangan tembak Brigade Golani “dengan mata tertutup.”

Serangan ini sangat penting karena terjadi pada periode peningkatan kesiapan militer dan keamanan Israel untuk mengantisipasi respons skala besar Hizbullah terhadap pembunuhan komandan martir Fouad Shokor, yang dibunuh dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut. pada tanggal 30 Juli. 

Fakta bahwa drone tersebut mampu melampaui lapisan pertahanan udara Israel, sementara ketegangan berada pada titik tertinggi sepanjang masa di Front Utara, menyoroti titik lemah dari rencana pertahanan Israel serta pengetahuan dan kemampuan militer Hizbullah yang canggih.

 

 

Roket dari Gaza... baca halaman selanjutnya

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement