Senin 05 Aug 2024 19:20 WIB

Penelitian Ungkap Perubahan Iklim Picu Penyebaran Jenis Kolera Baru

Variasi kondisi iklim dapat menjadi pendorong utama epidemi dan pandemi besar.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Memberikan pemahaman terkait perubahan iklim kepada anak harus dilakukan dengan cara sederhana (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Memberikan pemahaman terkait perubahan iklim kepada anak harus dilakukan dengan cara sederhana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Menurut penelitian terbaru, fenomena iklim El Nino berperan mendorong jenis bakteri baru yang menyebabkan kolera menyebar dengan cepat. El Nino merupakan fenomena yang disebabkan menghangatnya permukaan laut Samudera Pasifik.

Fenomena tersebut berdampak pada berbagai peristiwa iklim di berbagai belahan dunia. Seperti dikutip dari Forbes, Senin (5/8/2024), peneliti Xavier Rodo dalam penelitian yang dirilis di PLOS Neglected Tropical Disease, mengatakan, berdasarkan beberapa temuan, perilaku iklim berperan dalam mendorong munculnya kolera tahun 1904 sampai 1907. Rodo menulis kondisi iklim yang terjadi beberapa tahun berturut-turut, memunculkan kolera dan memperkuat penularan dalam periode waktu tertentu.

"Tetapi juga patogen lain yang ditularkan melalui air dan vektor dan oleh karena itu, terkait erat dengan lingkungan," kata Xavier Rodo dari Instituto de Salud Global de Barcelona, Spanyol.

Para peneliti memperoleh data iklim dari tahun 1893 hingga 1939 dari berbagai sumber. Kemudian, menerapkan beberapa perangkat statistik dan komputasi pada catatan kondisi iklim tersebut, serta menganalisis jumlah kematian akibat kolera di berbagai wilayah India selama pandemi.