REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah, optimistis bisa lolos dari babak perempat final Olimpiade Paris 2024. Keduanya berhasil melewati kualifikasi babak penyisihan unggulan dan penyisihan eliminasi untuk menempati posisi delapan besar di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Senin (5/8/2024) malam WIB.
Rajiah mengatakan, pada babak eliminasi ia sedikit melakukan kesalahan. Untungnya ia mencatatkan waktu terbaik pada babak penyisihan sehingga bisa lolos ke babak perempat final.
Ia mengaku sempat khawatir sesaat sebelum berlomba, tetapi rasa itu berhasil dilawan dengan bersikap tenang dan fokus.
"Apapun hasilnya nanti (perempat final), yang pasti mau menampilkan yang terbaik dan semoga hasilnya bisa melewati babak berikutnya," ujar perempuan berumur 25 tahun kelahiran Banten itu.
Atlet putri lainnya, Desak Made menyebut dirinya akan berusaha lebih fokus dan tenang saat tampil di babak perempat final panjat tebing nomor speed nanti.
"Hasilnya tadi belum bagus. Kalau catatan waktu, saya tidak terlalu memikirkan, yang pasti maunya ya naik podium. Tadi lumayan grogi dan belum lega kalau belum naik podium," kata perempuan asal Bali itu.
Desak menambahkan, pelatih Hendra Basir juga telah menginstruksikan agar lebih fokus dan tenang saat bertemu Cheng Deng asal China.
"Semuanya juga pasti deg-degan, pokoknya fokus sama diri sendiri, menampilkan catatan waktu terbaik dan menampilkan performa terbaik ketika latihan sebelumnya," ujar perempuan berumur 23 tahun itu.
Dua atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah, masuk ke babak perempat final Olimpiade Paris 2024.
Keduanya tampil bagus saat mengikuti dua tahapan kualifikasi, yaitu babak penyisihan unggulan dan eliminasi.
Sebanyak total 14 atlet bersaing dalam kualifikasi panjat tebing putri nomor speed tahun ini.
Pada babak itu, Desak Made dan Rajiah, sama-sama melakukan dua kali panjatan tebing dan menjajal jalur A dan B.
Saat beraksi, Desak Made melawan wakil Prancis, Capucine Viglione. Sedangkan Rajiah melawan Emma Hunt dari Amerika Serikat (AS).
Awalnya perlombaan sempat tertunda di awal kompetisi karena adanya kendala teknis, terkait tombol papan waktu yang tidak berfungsi dengan benar.
Pada babak itu, Desak Made berhasil mencatatkan waktu 6,52 di jalur A dan 6,45 di jalur B. Dengan catatan waktu terbaik yang diraih yaitu 6,45 detik, perempuan asal Bali itu berhasil menempati peringkat keenam.
Sementara, Rajiah sukses meraih waktu 6,67 detik di jalur A dan 6,58 detik di jalur B. Catatan waktu terbaiknya, yakni 6,58 detik, sehingga dia harus puas menempati peringkat ketujuh di babak penyisihan unggulan.
Kualifikasi berlanjut ke babak penyisihan eliminasi. Berdasarkan catatan waktu di penyisihan unggulan sebelumnya, Desak Made bertemu Piper Kelly dari AS. Sedangkan rekannya bertemu wakil Spanyol, Leslie Adriana Romero Perez.
Babak itu menjadi penentu untuk kelolosan mereka ke babak delapan besar alias fase gugur. Hasilnya, Desak Made memastikan diri lolos ke perempat final setelah menaklukkan Kelly dengan catatan waktu 6,38 detik.
Namun, hasil positif dia tidak diikuti Rajiah. Sebab pada babak eliminasi ini, Rajiah terpeleset saat berhadapan dengan lawannya.
Namun, Rajiah berhasil mendapatkan tiket ke perempatfinal setelah satu tempat tersisa berhak ditempati oleh atlet yang kalah di babak eliminasi, namun punya catatan waktu paling bagus di penyisihan unggulan. Rajiah punya catatan paling baik di antara semua atlet yang kalah yakni 6,58 detik.