Selasa 06 Aug 2024 16:03 WIB

Analisis: Sebagian Besar Batalyon Pejuang Palestina Masih Sanggup Bertempur

Hanya tiga dari 24 batalyon Brigade al-Qassam yang dilumpuhkan.

Red: Fitriyan Zamzami
Tentara dari Batalyon Netzah Yehuda, pasukan paling brutal Israel, sedang beroperasi di Jalur Gaza.
Foto: IDF
Tentara dari Batalyon Netzah Yehuda, pasukan paling brutal Israel, sedang beroperasi di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Klaim Israel bahwa mereka berhasil menghabisi sebagian besar batalyon Brigade al-Qassam setelah sembilan bulan lebih menyerang Gaza terbantahkan. Kelompok pejuang tersebut dilaporkan masih aktif dan mampu memberikan perlawanan terhadap penjajah Israel.

Analisis dari American Enterprise Institute’s Critical Threats Project, Institute for the Study of War dan CNN melansir bahwa hampir setengah dari batalion militer Hamas di Gaza utara dan tengah telah membangun kembali beberapa kemampuan tempur mereka. Hal ini menyangkal klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa mereka berhasil melumpuhkan pejuang Hamas.

Baca Juga

Penelitian tersebut, yang mencakup aktivitas Hamas hingga bulan Juli, menunjukkan bahwa kelompok tersebut tampaknya telah memanfaatkan secara efektif sumber daya yang semakin berkurang di lapangan. Beberapa unit telah kembali ke daerah-daerah penting yang diklaim Israel telah dibersihkan melalui pertempuran sengit dan pemboman intensif. Pejuang Palestina terus menyelamatkan sisa-sisa batalyon mereka dalam upaya habis-habisan untuk menambah barisan mereka.

“Israel akan mengatakan bahwa mereka membersihkan suatu tempat, namun mereka belum sepenuhnya membersihkan wilayah tersebut, mereka belum mengalahkan para pejuang ini sama sekali,” kata Brian Carter, manajer portofolio Timur Tengah untuk Critical Threats Project (CTP), yang memimpin penelitian bersama dengan Institut Studi Perang (ISW) mengenai pola aktivitas militer Hamas dan Israel dilansir CNN International pada Senin (5/8/2024).