Selasa 06 Aug 2024 16:53 WIB

10 Temuan tentang China dalam Catatan Pelancong Muslim Maroko Terakhir

China dikenal sebagai bangsa dengan keterampilan yang tinggi

Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah wisatawan berjalan di bagian luar Tembok Besar China di Kota Jiayuguan, Provinsi Gansu, China (ilustrasi).
Foto:

Keenam, kita telah melihat bahwa kehadiran Islam di China sudah ada sejak zaman Umayyah dan Abbasiyah, terutama melalui para pedagang Muslim yang biasa datang ke China dengan membawa barang dagangan mereka dari Basrah, Oman, Iran dan lainnya, dan delegasi ini terus berlanjut pada masa-masa berikutnya.

Hal ini seperti yang disebutkan oleh Yaqut al-Hamawi dalam ensiklopedi, "The Dictionary of Countries" bahwa Beberapa ulama dan pedagang Muslim Andalusia dan Maroko biasa menyebut diri mereka sebagai "orang China" karena mereka melakukan perjalanan ke sana dan menetap di sana selama beberapa waktu untuk berdagang dan bertemu dengan komunitas Muslim di sana serta mempelajari kondisinya, termasuk

"Saad al-Khair bin Muhammad bin Sahl bin Saad al-Andalusia (wafat 541 H), yang biasa menulis untuk dirinya sendiri: Orang China karena dia telah melakukan perjalanan dari Maroko ke China dan seorang ahli hukum yang baik dengan banyak uang."

Dia juga menyebut, : "Hamid bin Muhammad bin Ali Abu Amr al-Shaibani, yang dikenal sebagai Hamid al-Sini, mendengar al-Sari bin Khuzaimah dan rekan-rekannya (seorang ahli hadis pada abad ketiga Hijriah)."