REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperluas kerja sama budidaya perikanan dengan Vietnam. Setelah sukses di bidang budidaya lobster, kerja sama akan dilanjutkan ke budidaya tuna dan rumput laut.
"Kerja sama budidaya perikanan lobster dengan Vietnam telah diimplementasikan di Jembrana, Bali. Hingga saat ini, budidaya lobster masih berlangsung pada tahap pemeliharaan selama tiga bulan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Trenggono mengatakan sistem budi daya lobster di Jembrana dilaksanakan dengan mengadopsi teknik yang di terapkan di Vietnam berupa penggunaaan kerangkeng dan pemeliharaan pada kedalaman 15 hingga 20 meter. Trenggono menyampaikan tata cara perlakuan penanganan benih bening lobster, penyegaran kembali, seleksi dan kontrol kualitas benih bening lobster dari nelayan di Instalasi Karantina Ikan sebelum ditransportasikan lagi pada unit budidaya.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Viet Nam atas kerja sama pengembangan perikanan di Indonesia, khsusnya komoditas lobster," ucap Trenggono.
Trenggono menjelaskan, beberapa kemajuan budidaya telah dilaksanakan bersama, di antaranya transfer teknologi manajemen budidaya lobster melalui pengembangan standar prosedur operasional pemeliharaan lobster yang diterapkan di Vietnam dan diadopsi di Indonesia. Trenggono berharap hal ini dapat mengurangi nilai risiko kematian dan meningkatkan kelangsungan hidup lobster yang dibudidayakan.
"Saya juga mengundang investor Vietnam untuk investasi tuna dan rumput laut di Indonesia," kata Trenggono.
Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien menyatakan siap untuk mengimplemeikan kerjasama budidaya perikanan di komoditas tuna dan rumput laut dengan penandatangan perjanjiam kerja sama. Menurut Phung, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam produk budidaya perikanan tuna dan rumput laut.
“Kami akan siapkan draft kerja sama untuk pengembangan budidaya tuna dan rumput laut," ujar Phung.
PT Idovin Aquaqulture International, salah satu perusahaan yang berinvestasi dalam budidaya perikanan di Indonesia mengaku sangat terbantu dengan adanya kerjasama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangan budidaya perikanan lobster.
Juru Bicara PT Idovin Aquaculture International Adinda Cresheilla mengatakan pihaknya telah menginvestasikan sebesar 20 juta dolar AS untuk lima tahun ke depan dalam budidaya lobster di Keramba Jaring Apung (KJA) Jembrana, Bali. "Kami mempelajari etos kerja, disiplin para nelayan hingga teknologi dan ilmu pengetahuan. Kami optimistis dengan bekal pembelajaran itu mampu menghasilkan lobster yang berkualitas," kata Adinda.