Rabu 07 Aug 2024 01:57 WIB

Medco Hadirkan Rumah Layak Huni di Mauk

Lebih dari sepertiga rumah tangga Mauk, menetap di rumah tak layak huni.

PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui Medco Foundation, bergerak membantu warga Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang dengan menyediakan rumah layak huni.
Foto: Dok istimewa
PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui Medco Foundation, bergerak membantu warga Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang dengan menyediakan rumah layak huni.

REPUBLIKA.CO.ID, MAUK -- Jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di rumah tak layak huni masih tergolong tinggi. Berdasarkan Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 36,85 persen atau lebih dari sepertiga rumah tangga menetap di rumah tak layak huni. Kondisi tersebut kembali mendorong PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui Medco Foundation, bergerak membantu warga Desa Marga Mulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang dengan menyediakan rumah layak huni.

Mengawali bulan Agustus yang penuh dengan semangat kemerdekaan jelang perayaan HUT RI ke-79, Medco Foundation bersama dengan Habitat for Humanity Indonesia melalui program Medco Volunteering Day, mengajak pekerja dari seluruh anak perusahaan MedcoEnergi untuk menebar semangat berbagi dengan bersama-sama membangun 29 unit rumah permanen, selain memberikan layanan kesehatan dan makanan bergizi gratis kepada warga di sana. Sebanyak 120 pekerja bergotong-royong membantu warga sekitar membangun rumah layak huni untuk mereka. Rumah layak huni ini diharapkan menjadi “gerbang” awal bagi banyak keluarga di sana untuk bangkit dan terus maju dalam kehidupannya.

“Kami di MedcoEnergi percaya apa yang kami lakukan harus bisa memberikan dampak kepada masyarakat, termasuk kepada warga yang tinggal di Mauk, Tangerang. Pembangunan 29 rumah layak huni ini juga selaras dengan nilai yang ditanamkan oleh pendiri MedcoEnergi, almarhum Bapak Arifin Panigoro, yang semasa hidupnya menekankan pentingnya memiliki semangat berbagi kepada semua orang. Dengan demikian, apabila kemajuan MedcoEnergi semakin pesat, maka semangat berbagi dari seluruh pekerja juga harus semakin tinggi,” kata Komisaris Utama MedcoEnergi Yani Panigoro yang turut hadir di Mauk dan ikut membantu pembangunan rumah, beberapa waktu lalu.

Di tempat yang sama, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto mengapresiasi inisiatif yang ditunjukkan oleh para pekerja MedcoEnergi untuk membantu warga di Mauk, Tangerang. “Meski terletak tak jauh dari Jakarta, banyak warga di sini yang hidup dengan penghasilan rendah, sehingga sulit bagi mereka dan keluarga untuk bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak. Tentu saja, ketiadaan tempat tinggal layak huni ini menghambat mereka untuk menjalankan keseharian dengan aman dan sehat, misalnya anak-anak yang tidak dapat belajar dengan baik saat rumah mereka tidak layak huni. Untuk itu, kehadiran rekan-rekan dari MedcoEnergi untuk membangun rumah sangat berarti bagi mereka,” ujar Susanto.

Program pembangunan rumah layak huni di Mauk oleh Medco Foundation dimulai sejak tahun 2023 dengan membangun 10 unit rumah. Dengan demikian, total rumah layak huni yang sudah dibangun di Mauk hingga tahun 2024 adalah 39 unit. Ke-39 rumah ini merupakan donasi dari manajemen dan berbagai unit bisnis MedcoEnergi, yang terdiri dari manajemen MedcoEnergi 9 rumah; Pekerja MedcoEnergi 11 rumah, Medco Energi Internasional 9 rumah; Amman Mineral Nusa Tenggara 5 rumah; Yayasan Pendidikan Avicenna Prestasi 2 rumah; serta sisanya berasal dari Medco Power Indonesia, Api Meta Graha, Satria Raksa Buminusa & Mitra Energi Gas Sumatra masing-masing 1 rumah. Program ini juga telah membantu 167 warga Mauk yang tinggal di rumah tidak layak huni. Pembangunan 29 unit rumah layak huni pada bulan Agustus ini merupakan fase kedua, setelah sebelumnya pekerja MedcoEnergi membangun pembangunan struktur utama rumah pada fase pertama, 8 Juni 2024.

Kosim (39 tahun), warga Desa Marga Mulya, Mauk, mengaku bersyukur mendapatkan bantuan rumah layak huni dari Medco Foundation. Kondisi rumah Kosim saat ini memang mengkhawatirkan. Selain struktur bangunan sudah lapuk dimakan rayap sehingga rentan rubuh, fasilitas MCK pun tidak memadai.

’’Kami sekeluarga berharap agar rumah kami dapat ditinggali dengan aman dan sehat, termasuk punya ruang MCK sendiri. Dengan adanya rumah yang kuat dan layak huni, saya jadi tidak was-was lagi kalau harus bekerja meninggalkan istri dan orangtua di rumah,” ujar Kosim yang sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas harian dengan penghasilan bulanan yang tidak tetap.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement