REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat politik Herry Mendrofa merespons pernyataan Bupati Kendal Dico Ganinduto yang menilai jika Kota Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya. Herry menganggap, pernyataan tersebut wajar saja dilontarkan oleh Dico, sebagai calon wali kota (cawalkot) Semarang.
"Saya rasa sebagai salah satu kandidat wajar Dico menyampaikan hal ini. Upaya ini juga merupakan strategi bagaimana melihat respons publik. Semacam cek ombak," kata Herry dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Sebagai seorang kandidat, menurut Herry, Dico harus memberikan atensi pada isu atau tren yang kuat. "Dan kandidat lain belum masuk pada sisi ini. Dan ini juga dapat diartikan sebagai bentuk kesiapan Dico untuk bertarung dan membawa perubahan untuk Semarang," ujarnya.
Menurut Herry, banjir masih menjadi problematika di Kota Semarang setiap tahun. Artinya ada kelemahan dari sisi tata kelola wilayah yang perlu ditangani. "Maka variabel ini saja dapat dijadikan sebagai autokritik atas kinerja pemerintah sebelumnya," kata Herry.
Menurut dia, Kota Semarang jika dilihat dari aspek komparasi kekuatan dan kelemahan, status sebagai ibu kota provinsi di Pulau Jawa masih perlu beberapa pembenahan. "Katakanlah (dibandingkan) yang terdekat Yogya atau Surabaya, jelas masih harus butuh pembenahan, Semarang perlu pembenahan dengan baik," ujar Herry.
Sebelumnya, Dico yang merupakan cawalkot Semarang sekaligus bupati Kendal melontarkan pernyataan yang memicu pro kontra, dengan membandingkan Semarang dengan kota besar lain. "Dibandingkan ibu kota provinsi lain di Jawa Semarang jelas tertinggal. Dan bila membandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah, trennya Semarang agak sedikit tertinggal," kata Dico.