Rabu 07 Aug 2024 10:28 WIB

Pj Gubernur Jabar Bey Ajak GP Ansor Jabar Berantas Judol dan Pinjol Ilegal, Ini Alasannya

Sebagai gerakan kepemudaan GP Ansor bisa memberi edukasi dan pencerahan ke masyarakat

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin
Foto: Dok Republika
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI-- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengajak Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jabar berperan aktif dalam pemberantasan judi online (Judol) maupun pinjaman online (Pinjol) ilegal di tengah masyarakat.

Sebagai gerakan kepemudaan, GP Ansor dapat memberi edukasi, pencerahan, dan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya judol juga jeratan pinjol ilegal. Selebihnya, gerakan kepemudaan dapat mengarahkan masyarakat untuk dapat berkegiatan positif.

Baca Juga

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online, Jabar disebut sebagai provinsi tertinggi nilai transaksi judi online mencapai Rp3,8 triliun dengan pelaku judol sebanyak 535.644.

Sementara berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2024, nilai utang pinjol paling besar pada Januari 2024 berada di Provinsi Jabar, yakni Rp16,55 triliun atau 27,4 persen dari total utang pinjol nasional senilai Rp60,41 triliun (outstanding loan).

"Satu hal terkait dengan judi online dan pinjaman online kita di Jabar yang tertinggi,  judi online mencapai Rp3,8 triliun dan pinjaman online mencapai Rp16,55 triliun," ujar Bey Machmudin pada acara Konferensi Wilayah (Konferwil) XVII/ 2024 GP Ansor Jabar, yang berlangsung pada 6-8 Agustus, di UPT Asrama Haji Kota Bekasi, Selasa (6/8/2024).

Bey meminta GP Ansor mengingatkan kepada masyarakat agar tidak perlu meminjam uang kepada pinjaman online ilegal. "Saya yakin juga GP Ansor mampu memberikan, mengingatkan masyarakat, dan dengan turunnya GP Ansor ke lapangan juga akan menekan judi online dan pinjaman online ilegal," kata Bey.

Bey yakin, bersama organisasi kepemudaan sebagai salah satu model kolaborasi ABCGM (Pentahelix) dapat bersama-sama menekan praktik judol dan pinjol ilegal. Karenanya Bey menyambut baik konferensi yang dihelat GP Ansor Jabar dengan harapan agenda ini dapat melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang mampu menjawab tantangan zaman.

Apalagi GP Ansor merupakan salah satu organisasi pemuda yang memiliki sejarah panjang dalam menjaga keutuhan NKRI serta memperjuangkan nilai-nilai Islam dengan rahmatan lil alamin di Indonesia. Terlebih dengan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia hingga pelosok desa, GP Ansor diharap dapat terus menebar manfaat untuk masyarakat.

"Saya juga ingin mengajak GP Ansor untuk terus membaktikan diri secara nyata kepada masyarakat, khususnya di perdesaan," katanya.

Tak lupa menjelang pilkada serentak di akhir tahun ini, Bey juga mengajak GP Ansor membantu pemerintah menjaga kondusivitas daerah serta menciptakan suasana yang aman, damai, dan kondusif dengan menghindari segala bentuk provokasi dan tindakan yang dapat memecah belah persatuan.

"Mari kita tunjukkan bahwa Jawa Barat adalah provinsi yang mampu menyelenggarakan pilkada dengan aman dan tertib," kata Bey.

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin mengungkap bahwa GP Ansor harus siap menghadapi berbagai tantangan zaman. Ini sejalan dengan tema Konferwil XVII tahun ini, yakni “Kader Ansor Jabar Kudu Sagala Nyaho, Sagala Bisa, Sagala Boga".

"Harus mampu melakukan berbagai hal baik inovasi kreativitas agar organisasi tidak berpangku tangan saat tantangan ekonomi hadir," kata Adidin.

Addin juga menyebut bahwa pihaknya akan seleras dengan kepentingan bangsa dan negara dalam berbagai aspek maupun sektor pembangunan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement