Rabu 07 Aug 2024 10:46 WIB

BMKG Prediksi Musim Kemarau di Kaltim Mulai Agustus, Warga Diimbau Waspada Karhutla

Agustus ini merupakan awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Kaltim.

Red: Qommarria Rostanti
Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla (ilustrasi). BMKG Balikpapan memprediksi musim kemarau di wilayah itu terjadi mulai Agustus. Masyarakat pun diimbau mewaspadai risiko karhutla.
Foto: ANTARA FOTO/Bahaudin Qusairi
Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla (ilustrasi). BMKG Balikpapan memprediksi musim kemarau di wilayah itu terjadi mulai Agustus. Masyarakat pun diimbau mewaspadai risiko karhutla.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprakirakan Agustus ini merupakan awal musim kemarau di Kalimantan Timur. Untuk itu, semua pihak diingatkan selalu waspada karena rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Agustus ini merupakan awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Kaltim, walaupun masih ada hujan, namun itu hanya hujan lokal dengan intensitas rendah," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Kukuh Ribudiyanto di Balikpapan, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga

Saat kemarau dipastikan lebih banyak ranting dan daun di permukaan lahan yang mengering, sehingga hal ini biasanya memicu titik panas, bahkan berpotensi menyebabkan karhutla, sehingga semua pihak diimbau tetap waspada, kemudian saat membersihkan lahan diimbau tidak membakar. Awal kemarau pada Agustus ini tidak terjadi di semua wilayah Kaltim karena ada wilayah yang masuk garis ekuator dan sebagian lagi tidak sehingga wilayah yang dominan kemarau seperti Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebagian Kutai Kartanegara, dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Barat.

Di wilayah yang dominan kemarau diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan agar titik panas yang terdeteksi tidak berkembang menjadi karhutla, yakni kewaspadaan dengan tidak sembarang membakar lahan, tidak membuang puntung rokok masih menyala, dan pihak terkait diajak rutin melakukan sosialisasi pencegahan karhutla. Ia melanjutkan dalam beberapa pekan terakhir sejumlah wilayah Kaltim masih kerap terpantau titik panas, kemudian titik koordinat titik panas tersebut diinformasikan ke instansi terkait untuk dilakukan penanganan.

Seperti pada Selasa (6/8/2024), terdapat 35 titik panas yang terpantau di Kaltim, dengan rincian 20 titik di Kabupaten Kutai Timur, lima titik di Kutai Kartanegara, dua titik di Mahakam Ulu, dan delapan titik di Kabupaten Berau. Rinciannya adalah 20 titik panas di Kutai Timur tersebar pada enam kecamatan, yakni Telen (2), Rantau Pulung (4), Long Mesengat (1), Muar Wahau (1), Bengalon (10), dan Sangatta Utara (2).

Kabupaten Kutai Kartanegara yang terpantau lima titik tersebar pada dua kecamatan, yakni Loa Janan (4), dan Muara Kaman (1), Mahakam Ulu dua titik, keduanya berada di Kecamatan Long Pahangai. "Di Berau dengan delapan titik tersebar pada dua kecamatan, yakni Tabalar (6) dan dua titik lagi berada di Kecamatan Kelay," kata Kukuh.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement