Rabu 07 Aug 2024 14:30 WIB

Ini Tiga Gunung Api yang Berstatus Siaga, Badan Geologi Lakukan Pemantauan 24 Jam

Gunung Lewotobi Laki-Laki statusnya naik dari Level II atau Waspada jadi siaga

Rep: Antara/ Red: Arie Lukihardianti
Gunung Ibu (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan ada tiga gunung api di Indonesia yang saat ini masih berstatus Level III atau Siaga. Menurut Ketua Tim Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Heruningtyas Desi Purnamasari, aktivitas tiga gunung tersebut terus dipantau selama 24 jam melalui pos pengamatan.

“Dari 68 gunung api aktif di Indonesia terdapat tiga gunung api di atas normal yaitu Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, dan Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara,” ujar Tyas di Bandung, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga

Tyas menjelaskan Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kenaikan status dari Level II atau Waspada menjadi Level III atau Siaga pada 10 Juni 2024 hingga saat ini. “Hingga hari ini, Gunung Lewatobi Laki-Laki masih mengalami erupsi eksplosif yang menghasilkan jatuhan abu,” katanya.

Tyas mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa lontaran material dari erupsi eksplosif serta aliran lava. Sehingga, masyarakat direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Gunung api yang berstatus Siaga lainnya yakni Gunung Ibu yang sejak pertengahan April 2024 aktivitas visual dan kegempaan terutama gempa vulkanik menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. “Untuk kegempaannya, Gunung Ibu masih fluktuatif. Untuk ketebalan secara asap, gunung ini masih terlihat asap dari tipis hingga tebal berwarna putih hingga kelabu dari ketinggian 100 sampai 1.500 meter,” kata dia.

Tyas mengungkapkan aktivitas vulkanik Gunung Ibu hingga tanggal 5 Agustus 2024 masih belum menunjukkan tren penurunan ketinggian kolom erupsi yang signifikan. “Pemantauan area kawah masih belum menunjukkan adanya kubah lava yang berpotensi untuk menghasilkan awan panas maupun guguran lava pijar,” katanya.

Ia menambahkan, Gunung Awu yang sebelumnya berstatus Waspada atau berada pada Level II mengalami peningkatan status menjadi Level III atau Siaga pada 16 April 2024. Kenaikan status itu didasarkan pada adanya peningkatan aktivitas kegempaan yang menunjukkan kenaikan tekanan di bawah tubuh gunung itu yang dapat memicu munculnya gempa-gempa vulkanik dan erupsi freatik.

“Hal inilah salah satu dari penyebab kenapa PVMBG menaikkan tingkat aktivitas Gunung Awu dari Waspada menjadi Siaga,” kata Tyas.

Dengan kenaikan status tiga gunung api aktif itu, kata Tyas, ada beberapa potensi bahaya yang harus dijauhi oleh masyarakat. Yakni abu vulkanik, awan panas, serta gas beracun yang keluar. "Oleh karena itu, masyarakat di sekitar gunung harus menjauh dari pusat erupsi gunung atau tidak melakukan aktivitas di sekitar gunung. Hal itu harus dilakukan karena kecepatan pergerakan magma yang secara tiba-tiba di perut bumi sangat susah diantisipasi," paparnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement