Rabu 07 Aug 2024 17:14 WIB

Cawapres Kamala Haris, Pecinta Israel yang Diserbu Mahasiswa Pro-Palestina

Tim Walz punya hubungan panjang dengan Israel.

Calon presiden dari Partai Demokrat Wakil Presiden Kamala Harris dan pasangannya Gubernur Minnesota Tim Walz berbicara pada rapat umum kampanye di Philadelphia, Selasa, 6 Agustus 2024.
Foto: AP Photo/Joe Lamberti
Calon presiden dari Partai Demokrat Wakil Presiden Kamala Harris dan pasangannya Gubernur Minnesota Tim Walz berbicara pada rapat umum kampanye di Philadelphia, Selasa, 6 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA – Gubernur Minnesota Tim Walz dipilih calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris sebagai pendampingnya pada Pemilu Presiden 2024. Ia secara terbuka pro-Israel dan sempat diserbu kediamannya oleh mahasiswa yang berunjuk rasa mengecam genosida Israel di Gaza beberapa waktu lalu.

Laman Israel Ynet melansir, Tim Walz (60 tahun) memiliki sikap positif terhadap Israel, berulang kali mengutuk antisemitisme dan segera datang ke sinagoga setelah pembantaian Hamas pada 7 Oktober. Walz menjabat sebagai gubernur Minnesota sejak 2019. Sebelumnya, ia menjabat selama 12 tahun sebagai anggota Kongres dan  bertugas selama lebih dari 20 tahun di Garda Nasional.

Baca Juga

Dia berulang kali berbicara tentang perlunya menjamin keamanan Negara Israel. Saat menjadi anggota Kongres, ia juga sangat aktif melawan Iran, termasuk dalam masalah sanksi, guna memastikan Iran tidak memperoleh kemampuan senjata nuklir. Selain itu, ia menentang proyek rudal balistik Republik Islam tersebut.

Pasca serangan Hamas pada 7 Oktober, Walz mengutuk keras Hamas. Dia mengeluarkan perintah untuk menurunkan bendera AS setengah tiang di Minnesota sebagai tanda solidaritas dengan Israel. “Ini bukan diskusi geopolitik. Ini pembunuhan,” kata Walz di sebuah sinagoga di Minneapolis, mengabaikan penjajahan panjang Israel sebelum serangan tersebut.

Saat ramai aksi unjuk rasa di berbagai kampus di AS menolak agresi Israel di Jalur Gaza, ia malah menuding para mahasiswa itu menunjukkan antisemitisme yang merajalela di kampus-kampus, termasuk di Universitas Minnesota.

Karena dukungannya terhadap Israel, demonstrasi pun dilakukan untuk menentangnya, termasuk oleh demonstran pro-Palestina yang menyerbu taman rumahnya dan meminta dia untuk memboikot Israel.

Walz, yang sangat dekat dengan komunitas Yahudi di Minnesota, beroperasi dalam situasi yang kompleks di negara bagian tersebut, yang juga memiliki populasi Muslim yang cukup besar, diwakili oleh anggota Kongres Ilhan Omar, yang merupakan salah satu anggota Kongres yang paling bermusuhan dengan Israel.   

Dalam beberapa bulan terakhir, Walz telah menyuarakan dukungannya terhadap solusi dua negara, dengan mengatakan bahwa ini adalah cara untuk memastikan bahwa kekejaman pada 7 Oktober tidak terulang kembali. Ia mengatakan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri, namun ia juga menyerukan gencatan senjata di Gaza.

“Sudah berbulan-bulan, situasinya tidak tertahankan dan kita seharusnya bisa berbuat lebih banyak,” ujarnya baru-baru ini. Mengenai demonstrasi kampus yang ditujukan terhadap mahasiswa Yahudi, Walz mengatakan: "Ketika mahasiswa Yahudi mengatakan kepada kami bahwa mereka merasa tidak aman, kami harus mempercayai mereka. Oposisi politik atau pertemuan politik adalah satu hal. Intimidasi adalah hal lain. Kami semua setuju bahwa situasi di Gaza tidak bisa ditoleransi. Apa yang terjadi pada 7 Oktober sungguh tak tertahankan.”

Walz mengunjungi Israel sebagai anggota Kongres beberapa tahun yang lalu. Konsul Jenderal Israel untuk Midwest, Yinam Cohen, bertemu dengannya sekitar dua tahun lalu, dan Konsulat Jenderal Israel di Chicago menjalin kontak erat dengan tim Walz untuk mempromosikan kerja sama antara Negara Israel dan Minnesota, dan untuk melawan meningkatnya antisemitisme di AS. Cohen adalah satu-satunya perwakilan Israel yang bertemu dengan Walz dalam beberapa tahun terakhir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement