Rabu 07 Aug 2024 19:40 WIB

5 Pesan Kuat untuk Zionis Israel di Balik Penunjukan Yahya Sinwar Sebagai Pemimpin Hamas

Yahya Sinwar dikenal sebagai sosok yang kuat penentang Israel

Rep: Bambang Naroyono/ Red: Nashih Nashrullah
Pemimpin baru gerakan Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar (kiri) dan pemimpin senior Hamas Sheikh Ismail Haniyah (kanan).
Foto:

Reputasi tersebut, membawa Yahya Sinwar yang juga dikenal sebagai Abu Ibrahim keluar masuk penjara di Israel selama kurang lebih 22 tahun. Pada 2011, Yahya Sinwar menjadi salah-satu pejuang Hamas yang dibebaskan melalui pertukaran tawanan saat pejuang di Jalur Gaza berhasil menyandera tentara Zionis Israel, Ghilat Salid.

Pada 2013, Yahya Sinwar menjadi anggota Biro Politik Hamas di Jalur Gaza. Dan pada 2017 dia menjadi pemimpin perjuangan Hamas di Jalur Gaza dan menjadi otak setiap aksi-aksi bersenjata, dalam perlawanan terhadap Zionis Israel.

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) pernah menyalahkan pemerintah Zionis Israel yang menyertakan Yahya Sinwar dalam pertukaran tawanan dengan Hamas.

Departemen Luar Negeri AS, melabeli Yahya Sinwar sebagai salah-satu orang paling berbahaya dalam struktur Hamas, dan memasukkan namanya dalam daftar teroris global. Dan pemerintahan sayap kanan di Tel Aviv, juga menebalkan nama Yahya Sinwar sebagai salah-satu tokoh Hamas yang harus segera dimatikan.