Rabu 07 Aug 2024 21:47 WIB

Menko Polhukam Pastikan TNI-Polri Buru Pelaku Pembunuhan Pilot Selandia Baru di Papua

“Pasukan yang sudah ada saat ini (di Papua) sudah mampu mengejar mereka,” kata Hadi.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Anggota TNI membawa kantong jenazah pilot perusahaan penerbangan Indonesia PT Intan Angkasa Service Glen Malcolm Conning saat tiba di Timika, Papua Tengah, Selasa (6/8/2024).
Foto: Indonesian Army Regional Command
Anggota TNI membawa kantong jenazah pilot perusahaan penerbangan Indonesia PT Intan Angkasa Service Glen Malcolm Conning saat tiba di Timika, Papua Tengah, Selasa (6/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM — Pemerintah Indonesia memastikan akan mengambil sikap tegas terhadap kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka yang melakukan penyerangan, dan pembunuhan terhadap pilot helikopter asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, tak ada pembenaran atas perbuatan-perbuatan keji yang kerap dilakukan gerombolan separatis bersenjata terhadap warga, pun pendatang yang melakukan kerja-kerja kemanusian bagi masyarakat di Bumi Cenderawasih.

Hadi mengatakan, pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polri akan melakukan pengejaran, dan penangkapan para pelaku pembunuhan pilot PT Intan Angkasa Air Service tersebut, untuk menagih pertanggung jawaban hukum. “(Mengenai) pilot New Zealand (Selandia Baru - Glen Malcolm) yang ditembak, kita tegas, kita akan melakukan tindakan tegas, dan terukur. Karena sudah mengganggu, aparat akan melakukan pengejaran,” kata Hadi kepada Republika saat ditemui di Ibu Kota Nusantara, di Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (7/8/2024).

Baca Juga

Mantan Panglima TNI itu menegaskan, penyerangan, dan pembunuhan yang dilakukan kelompok bersenjata yang mengatasnamakan Papua Merdeka itu, bukan cuma sekali ini saja dilakukan. Menurut Hadi, aksi-aksi kelompok separatis itu, pun bukan cuma sekadar mengganggu kedaulatan Indonesia.

Namun, dikatakan dia, aksi-aksi gerombolan bersenjata di Bumi Papua itu, selama ini, juga sudah merusak rasa kemanusian dengan menyasar semua pihak, termasuk masyarakat sipil, dan tenaga-tenaga perbantuan.

“Mereka itu (yang menjadi korban) tenaga-tenaga kemanusian, tenaga kesehatan yang dikirim ke pedalaman, dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Papua, kok malah diganggu seperti itu,” kata Hadi.

“Ini kan sudah menjadi tindakan-tindakan yang tidak boleh dibenarkan,” tegas Hadi.

Karena itu, purnawiran jenderal bintang empat dari Angkatan Udara (AU) itu menegaskan, pemerintah Indonesia, tak akan tinggal diam. Operasi militer untuk misi pengejaran, dan penangkapan, serta penindakan hukum, akan dilakukan. “Pasukan yang sudah ada saat ini (di Papua) sudah mampu mengejar mereka,” kata Hadi.

Glen Malcolm Conning adalah pilot helikopter sipil milik PT Intan Angkasa Air Service yang dibunuh kelompok separatis Papua Merdeka saat membawa enam penumpang sipil ke Distrik Alama, pada Senin (5/8/2024). Enam penumpang yang dibawa itu, dua di antaranya adalah tenaga medis, yang membawa dua anak bayi.

Keenamnya dalam kondisi selamat. Sedangkan Glen Malcolm dibunuh dengan cara ditembak, lalu dibacok, dan berusaha untuk dibakar bersama-sama helikopter yang dipilotinya. Pun sejak Februari 2023 pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marthens yang juga asal Selandia Baru, hingga kini masih dalam penyanderaan kelompok separatis Papua Merdeka di Nduga, Papua Pegunungan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement