Kamis 08 Aug 2024 03:07 WIB

Jelang Serangan Iran, Warga Israel Berlatih Ritual Sapi Merah di Depan Masjid Al-Aqsa

Dalam kepercayaan Yahudi ritual Sapi Merah sebagai awal dari dibangunnya Kuil Ketiga.

Red: Andri Saubani
Ritual pengurbanan sapi merah.
Foto:

Pada akhir Maret 2024 lalu, puluhan warga dan Rabi Israel berkumpul dalam sebuah konferensi di Shilo. Mereka berkumpul mendiskusikan ritual kurban sapi merah.

Dalam kepercayaan bangsa Yahudi, sapi merah yang sempurna tidak pernah ada atau terlihat dalam 2.000 tahun terakhir. Tidak pernah ada sejak Kekaisaran Romawi menghancurkan Kuil Kedua yang diyakini pernah berdiri di lokasi Bukit Bait Suci, sekitar tahun 70 setelah Masehi.

Atas dasar itu, beberapa aktivis Yahudi bersama pemeluk Kristen Evangelis di AS, yang meyakini pembangunan Kuil Ketiga akan menjadi syarat kedatangan kedua Yesus (Isa Almasih) dan perang besar (Armageddon), memutuskan untuk mengembangbiakkan sendiri sapi merah. Hingga pada akhir 2022, lima sapi merah yang dinilai menjanjikan dan sesuai kriteria tiba di Israel dari Texas.

Pada Januari 2024, juru bicara saya militer Hamas, Abu Obaida, membuat pidato yang menandai 100 hari serangan 7 Oktober. Dalam pidatonya, ia menarik hubungan langsung antara keputusan Hamas menyerang Israel dan aktivitas importasi sapi merah demi kepentingan pembangunan Kuil Ketiga.