Kamis 08 Aug 2024 10:17 WIB

Komisi VIII Jaring Saran dan Kritik soal Haji 2024, Ini Pengakuan Jamaah Sebenarnya

Selama di Tanah Suci, transportasi jamaah haji tidak ada kendala.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Petugas membantu seorang haji naik ke atas kapal cepat di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, Selasa (2/7/2024). Sebanyak 76 jamaah haji asal Kabupaten Halmahera Barat yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 tersebut melanjutkan kembali perjalanan menggunakan kapal cepat ke daerah asalnya usai transit di Asrama Haji Ternate.
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Petugas membantu seorang haji naik ke atas kapal cepat di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara, Selasa (2/7/2024). Sebanyak 76 jamaah haji asal Kabupaten Halmahera Barat yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 tersebut melanjutkan kembali perjalanan menggunakan kapal cepat ke daerah asalnya usai transit di Asrama Haji Ternate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan haji 2024 telah usai. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily pun menjaring saran, kritik, dan masukan dari jamaah terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Ace melakukannya melalui surat yang dikirimkan kepada jamaah haji Indonesia.

“Sebagai Wakil Rakyat yang membidangi pelaksanaan Ibadah Haji ini, kami mengharapkan masukan dan kritikan dari Bapak/Ibu terkait dengan pelayanan transportasi, pemondokan selama di Mekkah & Madinah, katering (konsumsi selama di Mekkah, Madinah, Arafah dan Mina), pelayanan petugas haji, bimbingan manasik haji, dan lain-lain,” demikian bunyi penggalan surat Ace sebagaimana dikutip dari teks aslinya, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga

“Berdasarkan atas pengalaman dan apa yang dirasakan Bapak dan Ibu Haji selama di Tanah Suci, mohon untuk disampaikan melalui SMS atau WhatsApp ke Nomor: 0822-1021-1908 atau Email: [email protected]. Kritikan dan masukan ini akan kami sampaikan langsung ke Kementerian Agama RI dalam Rapat Kerja di DPR RI untuk perbaikan pelayanan penyelenggaraan Ibadah Haji agar lebih baik lagi,” lanjut dia.

Menurut Ace, surat itu dia sampaikan kepada jamaah haji dari Kabupaten Bandung dan Kabupatem Bandung Barat. Hal itu dia lakukan di setiap selesai musim haji, khususnya pada daerah pemilihannya.

“Jadi bukan hanya tahun 2024 saja, tapi tahun sebelumnya juga saya lakukan. Sudah tahun ketiga saya meminta masukan dari para jamaah dengan cara seperti ini. İni bagian dari tugas saya sebagai Anggota DPR RI untuk menyerap aspirasi,” ucap Ace melalui pesan tertulis.

Hal ini, kata Ace Hasan, dia lakukan dalam rangka mendapatkan masukan dari para jamaah untuk mendengar dan menyerap aspirasi dari para jemaah haji di dapilnya. Aspirasi yang diserap selanjutnya dia sampaikan kepada Kementerian Agama dan pihak-pihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan haji agar lebih baik pelayanannya.

Surat Ace Hasan yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini direspons oleh jamaah haji. Salah satu jamaah yang memberikan tanggapan adalah jamaah haji asal Jawa Barat, Maman Suherman.

“Secara keseluruhan Kementerian Agama RI sudah bekerja keras dengan baik, dan jika ada kekurangan bagi kami hal yang sudah lumrah, terlebih ibadah haji membutuhkan kesabaran yang sangat luar biasa (Ibadah pasti selalu ada ujian) tergantung sisi mana kita kenulai. Namun sejujurnya kami ikhlas dan bersyukur bisa melaksanakan ibadah haji di tahun ini,” kata Maman.

Selain penegasan itu, ada lima poin yang disampaikan Maman Suherman melalui surat balasannya kepada Ace Hasan. Hal itu diawali dengan ucapan terima kasih atas surat yang telah dikirimkan perihal Pelaksanaan Ibadah Haji 2024.

Pertama, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Agama RI terutama Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat yang sudah bekerja keras melayani jemaah dengan baik. Tahun ini, ada 27.213 jemaah haji asal Jawa Barat yang terbang melalui Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) dalam 63 kelompok terbang (kloter). Selain itu, ada 12.918 jamaah Jawa Barat yang terbang melalui Embarkasi Kertajati (KJT) dalam 30 kloter.

Kedua, dalam pelaksanaan Haji 2024, selama di Tanah Suci berkaitan transportasi tidak ada kendala. Konsumsi (Katering) alhamdulilah jamaah merasakan setiap waktu makan selalu tepat sesuai waktu bahkan merasa lebih dari cukup.

Selama di Makkah, jamaah haji mendapat layanan transportasi bus salawat selama 24 jam. Bus ini mengantar jamaah (pergi pulang) dari hotel ke terminal terdekat di Masjidil Haram. Kementerian Agama menyiapkan lebih dari 400 armada bus dan 20 di antaranya adalah citybus dissabilitas dengan deck lebih rendah (tidak ada bagasi bawah), bisa dimiringkan (untuk loading penumpang), dan bisa langsung menaikkan kursi roda.

Sementara terkait katering, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan makanan jamaah saat di Madinah, Makkah, dan puncak haji (Arafah-Muzdalifah-Mina). Selama berada di Makkah misalnya, total ada 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jemaah. Ini belum termasuk katering yang dibagikan saat Armuzna dan di Madinah.

“Ketiga, Pemondokan (Hotel selama di Madinah dan Mekah) bagi kami merasa aman dan nyaman. Keempat, Pemondokan di Arafah alhamdulilah tidak ada masalah,” tulis dia.

“Kelima, sebagai bahan masukan: Pemondokan/tenda di Mina perlu dibenahi. Hal ini Kementrian Agama RI perlu bernegosiasi kembali kepada Pemerintah Arab Saudi supaya dapat meningkatkan pelayanan terhadap Jamaah Haji Indonesia agar lebih nyaman dan tidak memaksakan kapasitas (jumlah) yang ditempati oleh para Jamaah Haji Indonesia,” jelas Maman.

Seperti diketahui, Indonesia tahun ini mendapat kuota sebesar 221 ribu jamaah. Selain itu, ada tambahan sebesar 20 ribu kuota sehingga totalnya menjadi 241 ribu jamaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.

Sementara area jamaah haji reguler di Mina hanya seluas 172 ribu m2. Sehingga, jika dibandingkan dengan jumlah jemaah reguler saat ini, rasionya setiap orang hanya dapat area seluas 80 cm2. Tentu ini kondisi yang jauh dari ideal karena sangat padat. Untuk itu, isu kepadatan di Mina terus mewarnai penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun, tidak hanya tahun ini. Praksis hanya pada 2022, isu kepadatan di Mina tidak muncul karena saat itu, kuota haji Indonesia hanya 100.051 jemaah, terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement