REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Ribuan pengunjuk rasa anti-rasisme berkumpul di seantero Inggris dan membentuk perisai manusia untuk melindungi pusat suaka. Ini merupakan aksi tandingan setelah polisi memperingatkan akan adanya kerusuhan dari lebih dari 100 demonstrasi sayap kanan.
Sambil memegang plakat bertuliskan “terima pengungsi” dan “tolak rasisme”, orang-orang turun ke jalan di kota-kota besar dan kecil sembilan hari setelah negara itu diguncang oleh penikaman fatal terhadap tiga gadis di Merseyside dan kerusuhan yang terjadi setelahnya. Namun hanya ada sedikit tanda-tanda kerusuhan seperti yang terlihat selama seminggu terakhir.
Polisi melancarkan mobilisasi terbesar mereka untuk mencegah kekacauan pada Rabu, dengan mengatakan bahwa banyak dari aksi protes sayap kanan yang direncanakan berpotensi berubah menjadi kekerasan.
Kantor pengacara untuk imigran ditutup, toko-toko di jalan raya ditutup, praktik dokter umum tutup lebih awal, dan anggota parlemen diminta untuk mempertimbangkan bekerja dari rumah karena 41 dari 43 wilayah kepolisian setempat di Inggris dan Wales bersiap menghadapi potensi gangguan.