REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yahya Sinwar terpilih menjadi Kepala Biro Politik Hamas. Dia dikenal sebagai komandan perang yang pantang menyerah. Ketika ditanya seorang wartawan mengapa dirinya menyerang dan membunuh warga Israel meski banyak warga Palestina yang wafat diserang negara zionis tersebut, dia menjawab tegas.
Sinwar mengatakan, tidak fair membandingkan Palestina dengan Israel dalam hal persenjataan. Israel punya segala persenjataan canggih, sedangkan Palestina hanya seadanya. Namun dalam keadaan seperti itu, apa Palestina harus mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Sinwar menegaskan tidak sama sekali. Tak ada kata menyerah sampai kapan pun.
Sinwar juga tampil berbeda bila dibandingkan Kepala Biro Politik Hamas lainnya. Dalam sebuah foto Sinwar tampil memegang senjata laras pendek berperedam yang hendak diselipkan di pinggangnya.
Parlemen Israel
Sementara itu, resolusi parlemen Israel yang menentang pembentukan negara Palestina di Tepi Barat melanggar hukum internasional dan semua perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya serta bertentangan dengan prinsip dua negara, kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Pemungutan suara di Knesset Israel adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan semua perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya yang menjadi dasar penyelesaian politik konflik Timur Tengah," kata Abbas dalam sebuah wawancara dengan Sputnik.
Dia menekankan bahwa pemungutan suara ini "bertentangan dengan prinsip dua negara yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kekuatan dunia serta fakta bahwa Negara Palestina adalah peserta penuh dalam lebih dari seratus organisasi dan perjanjian internasional."
Halaman selanjutnya ➡️