Kamis 08 Aug 2024 11:13 WIB

Tujuh Isu Keberlanjutan Ini Perlu Diperhatikan Prabowo-Gibran

Indonesia harus mengubah sistem ekonominya ke arah ekonomi hijau.

Rep: Mgrol152/ Red: Satria K Yudha
Ekonomi hijau (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Ekonomi hijau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Perubahan iklim bergerak dengan cepat dan harus menjadi perhatian utama bagi pemerintahan mendatang, yaitu presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. World Resources Institute (WRI) Indonesia menilai, terdapat tujuh isu keberlanjutan di Indonesia yang wajib menjadi sorotan bagi pemerintah baru.

Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi mengatakan, komitmen dan sense of urgency jajaran pemerintah yang baru sangatlah penting bagi aksi iklim dan transisi pembangunan Indonesia menuju pembangunan rendah karbon yang inklusif dan berkelanjutan. Presiden Joko Widodo saat menghadiri COP 28 di Dubai tahun lalu, menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 42 persen pada kurun waktu 2022 sampai 2024, dibandingkan dengan kondisi business as usual pada tahun 2015.

"Aksi-aksi iklim dan komitmen ini perlu terus dikawal, mulai dari sekarang sampai setidaknya lima tahun ke depan," kata Nirarta seperti dikutip dari laman WRI Indonesia, Kamis (8/8/2024).

Berdasarkan pengamatan WRI Indonesia, setidaknya ada tujuh isu keberlanjutan di Indonesia yang harus menjadi perhatian pemerintah yang baru, yaitu ekonomi hijau, dekarbonisasi industri, pembangunan kota berkelanjutan, hilirisasi mineral kritis, tantangan pasar komoditas sawit dunia, ketahanan pangan, dan hilirisasi sektor perikanan.