REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam di Inggris dari kalangan bawah sampai kalangan atas disebut sebagai kelompok paling dermawan berdasarkan hasil survei. Akan tetapi, Muslim Inggris saat ini menjadi sasaran kebencian dari kelompok ekstrem sayap kanan yang anti-imigran dan masyarakat Islamofobia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Forum Zakat (FOZ), Wildhan Dewayana mengatakan, bagi umat Islam sebetulnya praktik kedermawanan bukan semata-mata aktivitas setia tapi memang dilandaskan pada sesuatu yang lebih dalam dari itu.
"Ketika umat Islam melakukan praktik kedermawanan, ia merasa itu sedang beribadah dan menunaikan pengabdian kepada Allah SWT dan menunaikan ajaran agamanya," kata Wildhan kepada Republika.co.id, Kamis (8/8/2024).
Wildhan mengatakan, jadi tidak mengagetkan kalau di banyak tempat, kaum Muslimin punya tingkat kedermawanan yang sangat tinggi. Walaupun memang ibadah maliyah ini punya efek implikasi sosial yang positif. Terutama dalam meringankan atau menuntaskan problematika dasar di tengah-tengah masyarakat.
"Kita tentu saja terus mendukung dan mendoakan agar kemudian praktik kedermawanan Muslim Inggris itu bisa dilanjutkan, di sisi yang lain barangkali juga harus menjadi perhatian bagi banyak pihak terutama otoritas pemerintah di Inggris bahwa umat Islam sudah begitu tinggi perhatiannya kepada masyarakat," ujar Wildhan.
Wildhan menyampaikan kepada pemerintah dan publik Inggris, sebaiknya imbangi dengan perlindungan dari otoritas terkait terhadap umat Islam. Lebih baik lagi dibarengi eduksi kepada masyarakat awam bahwa umat Islam tidak seperti yang dibayangkan mereka, bahkan terbukti umat Islam sangat dermawan.
Sebelumnya diberitakan, Konsultan Blue State mengungkapkan hasil penelitian bahwa umat Islam di Inggris disebut sebagai kelompok paling dermawan di Inggris. Berdasarkan penelitian, mereka mendonasikan empat kali lebih banyak dari rata-rata orang Inggris yang memberikan sumbangan.
Rata-rata Muslim Inggris menyumbang 708 Poundsterling per orang selama 12 bulan. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan orang Inggris yang menyumbangkan 165 Poundsterling selama 12 bulan. Para peneliti melihat hal ini terjadi di semua kelompok pendapatan umat Muslim. Mulai dari yang memiliki penghasilan terendah hingga tertinggi antara 75.000 sampai 100.000 Poundsterling.
Kepala eksekutif Muslim Charities Forum (MCF) Fati Itani mengatakan tidak terkejut dengan temuan tersebut. "Sangat menggembirakan melihat laporan ini tentang kemurahan hati Muslim Inggris yang memberi," ujar Fati dikutip dari Civilsociety.co.uk, Rabu (7/8/2024),