Kamis 08 Aug 2024 12:13 WIB

Yahya Sinwar Pimpin Hamas, ini 2 Hal Strategis yang Dilakukan Indonesia terkait Palestina

Indonesia berupaya mewujudkan perdamaian di Palestina.

Menlu Indonesia Retno Marsudi.
Foto: Yasuyoshi Chiba/Pool Photo via AP
Menlu Indonesia Retno Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Yahya Sinwar menjadi Kepala Biro Politik Hamas, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan perdamaian di Palestina. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Pemerintah Indonesia terus fokus mengupayakan perdamaian dan gencatan senjata di Palestina setelah dipilihnya Yahya Sinwa sebagai Kepala Biro Politik Hamas.

"Kita fokus pada usaha penyelesaian perdamaian, jadi kita jelas bahwa pertama kita mendorong agar terjadi ceasefire," kata Menlu Retno saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Selain upaya gencatan senjata, Pemerintah Indonesia terus mendorong agar bantuan kemanusiaan dapat dijalankan tanpa hambatan, serta mendorong terwujudnya perdamaian berdasarkan solusi dua negara (two state solution).

Menlu mengungkapkan dirinya akan bertemu delegasi dari Palestina untuk menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina meraih kemerdekaan.

"Kita tetap fokus, fokus kita akan kita jalankan terus dan hari ini saya juga akan ada delegasi dari Palestina yang akan ketemu saya. Mereka adalah tamu dari PBNU, sore ini pukul tiga, dan kembali akan menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina," kata Menlu.

Menlu menambahkan bahwa pertama, Pemerintah Indonesia berada di garis depan dalam mendukung keanggotaan Palestina di PBB serta mengakui keberadaan negara Palestina. Kedua, Indonesia juga berupaya agar Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dapat bekerja tanpa gangguan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Hamas akan melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Gaza setelah terpilihnya Yahya Sinwar sebagai kepala politik baru menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran, Iran pada 31 Juli.

"Negosiasi tersebut dikelola oleh para pemimpin dan Sinwar tidak jauh dari proses negosiasi. Ia merupakan bagian dari rinciannya," kata salah seorang pucuk pimpinan Hamas, Osama Hamdan, kepada Anadolu, Rabu (7/8).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement