REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bekerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaq, Bandung memberdayakan para santri dengan mengadakan Bootcamp Santripreneur Agrobisnis.
"Melalui program ini, Baznas dan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq berupaya bersama untuk menciptakan wirausahawan muda yang siap menghadapi tantangan di sektor agrobisnis," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Saidah menjelaskan para peserta nantinya mendapatkan pelatihan usaha di Kopontren Al-Ittifaq selama 10 hari pada 6-15 Agustus 2024.
Materi yang diberikan, kata dia, berupa pemahaman tentang bidang usaha agrobisnis dari hulu ke hilir, serta metode pengajaran yang dilakukan secara teori dan praktik langsung yang difasilitasi oleh Kopontren Al-Ittifaq.
"Program Baznas Santripreneur diharapkan mampu menjadi wadah bagi para santri untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan memberikan kontribusi nyata dalam bidang agrobisnis, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mustahik secara berkelanjutan," ujarnya.
Saidah berharap program ini dapat melahirkan santri yang tidak hanya memiliki keterampilan bisnis, tetapi juga mampu berinovasi dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat.
Terkait hal tersebut, Ketua Kopontren Al-Ittifaq KH Agus Setia Irawan menyambut baik pelatihan bootcamp program Santripreneur Agrobisnis yang berkolaborasi dengan Baznas.
Agus optimistis kegiatan ini bisa membimbing para santri dalam mengembangkan usaha yang berkualitas, berkelanjutan, serta berkontribusi positif bagi perekonomian bangsa.
"Mudah-mudahan kerja sama ini mampu menjadi sebuah gerakan yang menginspirasi santri untuk menjadi wirausahawan tangguh di sektor agrobisnis," ucapnya.
Program Baznas Santripreneur Agrobisnis merupakan program pemberdayaan ekonomi dengan skema kompetisi bisnis, yang ditujukan kepada santri tingkat akhir dan lulusan ponpes yang berkemauan kuat menjadi wirausahawan dan memiliki ide serta inovasi dalam pengembangan usaha secara berkualitas sesuai dengan klaster usaha masing-masing.
Sebelumnya, seleksi peserta dilakukan melalui pendaftaran daring dengan total pendaftar sebanyak 523 peserta dari seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 100 orang terpilih mengikuti pelatihan daring tentang konsep bisnis model kanvas dan pembuatan proposal usaha, selanjutnya dilakukan seleksi audisi hingga terpilih 50 peserta yang mengikuti bootcamp di Kopontren Al-Ittifaq.