Kamis 08 Aug 2024 16:04 WIB

Jepang Krisis Beras Akibat Gelombang Panas

Supermarket mulai membatasi pembelian beras.

Rep: Mgrol152/ Red: Satria K Yudha
Orang-orang menggunakan payung saat cuaca panas dan cerah, Tokyo. Rabu, 12 Juni 2024.
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Orang-orang menggunakan payung saat cuaca panas dan cerah, Tokyo. Rabu, 12 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Jepang dilaporkan sedang mengalami kekurangan beras akibat gelombang panas. Fenomena panas ekstrem membuat pasokan dan kualitas beras di Jepang menurun.

Dikutip dari laman The Japan Times, Kamis (8/8/2024), beberapa supermarket telah membatasi pembelian beras untuk mencegah terjadinya panic buying. Harga beras pun melonjak karena meningkatnya permintaan.

Baca Juga

Panen beras tahun ini juga dikhawatirkan akan terpengaruh oleh panas terik, sehingga memicu kekhawatiran di antara para produsen dan konsumen. "Ini adalah pertama kalinya beras menjadi sangat langka sejak kerusuhan beras di era Heisei," kata Hiromichi Akiba, presiden jaringan supermarket menengah Akidai.

Ia mengacu pada kekurangan beras yang dialami pada tahun 1993 yang disebabkan oleh musim panas yang dingin dan hasil panen yang buruk. Toko utama Akidai di Distrik Nerima, Tokyo, baru-baru ini membatasi pembelian beras hanya satu item per pelanggan di tengah kenaikan harga yang terus terjadi, sehingga membuat beberapa pelanggan khawatir.