REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Badan pemantau iklim Uni Eropa, Copernicus, mengumumkan bulan lalu merupakan Juli terpanas yang pernah tercatat. Setiap bulan dari 13 bulan terakhir menjadi bulan terpanas.
Dalam laporan bulanannya, Copernicus mengatakan suhu pada Juli 1,48 derajat Celsius lebih panas di atas masa pra-industri. Sementara 12 bulan sebelumnya 1,64 derajat Celsius dari rata-rata masa pra-industri.
Pada Juli juga memiliki dua hari terpanas yang pernah tercatat. Copernicus mengatakan tingginya suhu disebabkan emisi gas rumah kaca yang dipicu industri bahan bakar fosil. Selain itu, fenomena iklim El Nino menaikkan suhu permukaan air laut.
"El Nino ini sudah berakhir tapi melihat tingginya kenaikan suhu global, gambaran besarnya cukup sama dengan tahun lalu," kata peneliti iklim Copernicus Julien Nicolas, Kamis (8/8/2024).