Jumat 09 Aug 2024 11:00 WIB

Desa di IKN Ubah Lahan Bekas Tambang Jadi Wisata Unggulan

Pemerintah desa dan masyarakat setempat membangun Goa Tapak Raja sejak 2020.

Red: Satria K Yudha
 Seorang wisatawan mengamati keindahan stalaktit yang menggantung pada langit-langit Gota Batu Tapak Raja di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (16/10/2023).
Foto: ANTARA/Sugiharto Purnama
Seorang wisatawan mengamati keindahan stalaktit yang menggantung pada langit-langit Gota Batu Tapak Raja di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (16/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WONO SARI - Salah satu desa di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yakni Desa Wono Sari, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), berhasil mengubah bekas tambang batu bara menjadi destinasi wisata unggulan berupa Wisata Alam Goa Tapak Raja.

"Sejak IKN pindah ke PPU, pertumbuhan ekonomi dan lainnya bergerak cepat, salah satunya sektor pariwisata seperti di Goa Tapak Raja ini," kata Ketua PKK Kabupaten PPU Linda Romauli Siregar, saat menerima kunjungan Tim Penilai Lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Kaltim, di Wono Sari, Kamis (8/8).

Kawasan Wisata Alam Goa Tapak Raja ini dulunya merupakan tambang batu bara yang ditinggalkan sejak tahun 2012, kemudian terbengkalai dan sebagian lahan milik masyarakat ada yang ditanami jenis pohon keras untuk penghijauan. Kemudian tahun 2020, pemerintah desa setempat bersama masyarakat dan pihak terkait mulai menggerakkan semua sumber daya untuk menjadikan goa sebagai destinasi wisata karena IKN sudah ditetapkan pindah ke Sepaku.

Sejak saat itu, gotong royong terus dilakukan bersama lembaga kemasyarakatan desa, warga setempat, hingga pihak ketiga sampai kemudian lokasi tersebut sekarang menjadi destinasi unggulan yang kerap dikunjungi tamu dari berbagai daerah, bahkan turis asing pun sudah beberapa kali datang.