Jumat 09 Aug 2024 11:55 WIB

Mantan Pengacara Capres/Cawapres 2019-2024 Dirikan Organisasi Advokat DePA-RI

DePA-RI akan menjadi wadah pengembangan potensi advokat.

Red: Erdy Nasrul
Pengacara Luthfi Yazid
Foto: Dokpri
Pengacara Luthfi Yazid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berangkat dari keprihatinan terhadap keadaan negeri ini dan dunia advokat yakni cita-cita mewujudkan negara hukum yang berkeadilan masih jauh panggang dari api, mantan pengacara capres/cawapres RI tahun 2019 dan 2024, advokat senior TM Luthfi Yazid dan kawan-kawannya mendirikan organisasi advokat baru yang diberi nama Dewan Pergerakan Advokat Republik Indonesia atau disingkat DePA-RI.

Dewan Pergerakan Advokat Republik Indonesia (DePA-RI) mempunyai tekad untuk menguatkan marwah advokat sebagai profesi mulia (noble profession) yang mengemban amanat luhur untuk menegakkan supremasi hukum yang berkeadilan di tanah air untuk siapapun. Sebab itu, DePA-RI mempunyai motto Justitia Omnibus yang artinya keadilan untuk semua (justice for all).

Baca Juga

Luthfi Yazid berkeyakinan dengan paradigma Justitia Omnibus (keadilan untuk semua) diharapkan akan tumbuh kepercayaan masyarakat kepada bangunan hukum dan profesi advokat, sehingga pada akhirnya masyarakat dengan penuh kesadaran akan terpanggil untuk turut serta ambil bagian dalam mewujudkan mandat UUD 1945, yaitu merealisasikan kepastian hukum yang adil.

Selama ini, lanjut pengacara -- yang juga pernah menjadi pengurus alumni Inggris IABA dan alumni UGM (Kagama) --pengacara di Indonesia sering dipandang sebelah mata, karena dinilai kurang memiliki kepedulian kepada persoalan bangsa dan negara, kurang peka terhadap perjuangan demokrasi dan cita-cita mewujudkan negara hukum (the rule of law). Officium nobilee atau profesi mulia yang sering dilekatkan kepada profesi advokat hanya sebatas kata-kata, cenderung sebagai buzzword atau kata-kata mubazir tanpa makna. Padahal para tokoh serta pendiri bangsa ini beberapa diantaranya adalah Mister In de Rechten, Sarjana Hukum dan advokat yang peduli dengan negara dan bangsanya.