Jumat 09 Aug 2024 14:35 WIB

Pemuda Tertabrak KA di Yogyakarta, Warga Diminta Hati-Hati di Perlintasan Kereta

Korban menderita luka serius pada jari tangan dan kaki sebelah kanan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
 Ilustrasi Kecelakaan Kereta
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Kecelakaan Kereta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Kapolsek Danurejan, AKP Annas Ma'ruf Zamroni meminta warga untuk berhati-hati ketika beraktivitas di dekat perlintasan kereta api (KA). Hal ini disampaikan menyusul seorang pemuda yang tertabrak KA di perlintasan Jembatan Kewek atau di kilometer 166+4 Petak Lempuyangan-Yogyakarta, Kamis (8/8/2024) malam.

“Warga masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati saat berada di dekat perlintasan kereta api,” kata Annas, Jumat (9/8/2024). 

Annas menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan tersebut. Meski, sementara ini diketahui bahwa korban tertabrak karena berdiri di pinggir rel kereta api. 

“Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan jangan bermain atau berdiri terlalu dekat dengan rel kereta api, untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. Keselamatan adalah yang utama,” ucap Annas.

Annas menuturkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 23.10 malam. Akibat kecelakaan itu, korban bernama Yosua Sibunan (22 tahun) mengalami luka yang cukup serius. 

Pihaknya mendapat laporan bahwa korban menderita luka serius pada jari tangan dan kaki sebelah kanan. Korban pun dibawa ke RSUP Dr Sardjito untuk mendapatkan penanganan medis. Warga Diminta Hati-Hati di Perlintasan KA Menyusul Pemuda Tertabrak KA 

“Kronologinya, Yosua bersama temannya sedang berada di Jembatan Kewek, tak lama kemudian Yosua berdiri di pinggir rel hingga akhirnya tertabrak Kereta Api Bima yang melintas dari arah timur ke barat,” jelasnya. 

Sebelumnya, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro juga menyebut bahwa korban tertabrak karena kurang konsentrasi saat menyeberang jalur KA. Korban tertabrak KA 59 Bima tujuan DKI Jakarta. 

“Orang tersebut kurang konsentrasi saat menyeberang jalur KA dari utara menuju selatan, dan terjadilah temperan (tabrakan),” kata Krisbiyantoro. 

Dikatakan bahwa masinis KA tersebut sudah berulang  kali membunyikan semboyan 35 atau suling lokomotif. Namun, dikarenakan tidak memperhatikan keadaan sekitar akibat kurang konsentrasi, pemuda itu tertabrak kereta. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement