Jumat 09 Aug 2024 16:38 WIB

Ada 'Tangan Israel' di Balik Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris?

Ada peningkatan signifikan dalam sentimen anti Muslim terkait Gaza.

Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas memadamkan api saat terjadi kerusuhan demonstrasi anti-imigrasi di area Holiday Inn Express di Rotherham, Inggris, Ahad (4/8/2024).
Foto: Danny Lawson/PA via AP
Petugas memadamkan api saat terjadi kerusuhan demonstrasi anti-imigrasi di area Holiday Inn Express di Rotherham, Inggris, Ahad (4/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, Inggris yang terbakar oleh kerusuhan sosial baru-baru ini mengejutkan dunia. Terlebih, kerusuhan tersebut dipicu oleh informasi hoaks yang muncul dari sejumlah akun aktivis sayap kanan di negeri Raja Charles tersebut. Tidak hanya menyerang petugas, para perusuh melakukan pembakaran, menyerang masjid, mengepung hotel imigran hingga mengintimidasi orang-orang yang mereka duga merupakan Muslim.

Jurnalis yang juga merupakan kontributor Palestine Chronicle, Robert Inlakesh menulis adanya dugaan pengaruh Israel dalam kerusuhan di Inggris lewat artikel bertajuk Anti-Muslim Crimes – Israel’s Hand in Instigating the Racist UK Riots atau Kejahatan Anti-Muslim - Tangan Israel dalam Memicu Kerusuhan Rasis di Inggris’ yang dimuat di Palestine Chronicle, Kamis (8/8/2024). 

Baca Juga

Dia mengungkapkan, para influencer sayap kanan yang memotivasi kerusuhan rasial tersebut mencoba untuk menghubungkan penyebab anti-imigran dengan Israel. Inlakesh bahkán menduga sebagian besar dari mereka adalah pendukung bayaran untuk perang Israel di Gaza.

Menurut Inlakesh, setelah serangan 7 Oktober yang dipimpin Hamas terhadap Israel, peningkatan retorika anti-Islam menjadi sangat tinggi. Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), jumlah pengaduan yang diterima atas insiden Islamofobia pada tahun 2023 - yang sebagian besar terjadi setelah 7 Oktober - merupakan terbesar dalam sejarah 30 tahun kelompok hak-hak sipil tersebut.