Jumat 09 Aug 2024 19:31 WIB

Bulan ini, Kapal Penampung Produksi Minyak Tertua di Dunia Masuk Usia Pensiun

Setelah beroperasi 52 tahun, FSO Arco Ardjuna dengan fasilitas penampung baru.

Red: Gita Amanda
FSO Arco Ardjuna, kapal penampung produksi minyak milik PHE ONWJ yang berfungsi sebagai fasilitas penerima, penyimpanan, dan penyalur minyak mentah sebelum diangkut tanker ekspor ke lokasi kilang pengolahan minyak mentah untuk diproses.
Foto: Pertamina
FSO Arco Ardjuna, kapal penampung produksi minyak milik PHE ONWJ yang berfungsi sebagai fasilitas penerima, penyimpanan, dan penyalur minyak mentah sebelum diangkut tanker ekspor ke lokasi kilang pengolahan minyak mentah untuk diproses.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bertugas selama lebih dari setengah abad, kapal penampung produksi minyak Arco Ardjuna yang dioperasikan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memasuki usia pensiun bulan ini. Mengapung sekitar 95 kilometer di lepas pantai Laut Jawa, kapal Floating Storage and Offloading (FSO) Arco Ardjuna merupakan fasilitas penampung produksi minyak terapung lepas pantai pertama di Indonesia dan tertua yang masih beroperasi di dunia.

FSO Arco Ardjuna berfungsi sebagai fasilitas penerima, penyimpanan, dan penyalur minyak mentah sebelum diangkut tanker ekspor ke lokasi kilang pengolahan minyak mentah untuk diproses. Dibangun oleh Mitsubitshi Heavy Industry Jepang, dan mulai beroperasi pada tahun 1972, FSO Arco Ardjuna tak hanya menjadi tulang punggung produksi minyak di lapangan lepas pantai PHE ONWJ, tetapi juga merupakan simbol keandalan teknologi. Dengan kapasitas penyimpanan terpasang sebesar satu juta barel, FSO Arco Ardjuna ini telah berjasa memberikan berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.

Baca Juga

Setelah beroperasi selama 52 tahun, PHE ONWJ akan mengganti FSO Arco Ardjuna dengan fasilitas penampungan baru yang lebih andal, efisien dan modern. Meskipun demikian, warisan yang ditinggalkan oleh FSO legendaris ini akan selalu dikenang.

Manajemen PHE ONWJ menyatakan penggantian fasilitas ini merupakan bagian dari upaya Perusahaan untuk terus meningkatkan keandalan dan keselamatan operasi dan lingkungan, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri minyak dan gas saat ini.