Ahad 11 Aug 2024 04:07 WIB

Mengenal Nexgen, Produk Hasil Teknologi Tahan Api

Sandiaga mengajak profesional mensosialisasikan kemajuan sektor konstruksi.

Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi.
Foto: Republika.co.id
Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan Indo Build Tech Expo Part 2 berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten pada 7-11 Agustus 2024. Pameran tersebut melibatkan 500 brand nasional dan internasional, mulai dari China, Jepang, Korea, Thailand, Vietnam, hingga Latvia.

Salah satu perusahaan nasional baja lapis yang turut hadir adalah PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group). Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi menjelaskan, perusahaannya memperkenalkan produk terbaru yang diberi nama Nexgen.

Menurut dia, Nexgen merupakan kumpulan produk material bangunan yang diproduksi dengan teknologi masa mendatang (next generation technology). Stephanus menyebut, produk Nexgen, seperti domus fastrac, purlin, sakura roku, ondulit, toho, s gutter, dan speed panel dipastikan tahan api.

"Produk Nexgen dihasilkan dari teknologi-teknologi baru yang kami kumpulkan dari Jepang, Italia, Australia, dan Selandia Baru. Teknologi ini kami bawa ke Indonesia dan kami aplikasikan pada logam hasil produksi dari Tata Metal Lestari, seperti Nexalume dan Nexium," kata Stephanus kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/8/2024) .

Stephanus menerangkan, teknologi yang mereka kumpulkan untuk memproduksi produk Nexgen, dibawa ke Indonesia melalui mekanisme joint venture. Dengan demikian, nantinya diharapkan dapat mendorong adanya investasi baru di Tanah Air, yang berdampak pada terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu, kata dia, dengan teknologi terkini, proses pembangunan di Indonesia juga dapat lebih ramah lingkungan. Pasalnya dengan teknologi tersebut, menurut Stephanus, limbah yang dihasilkan di lokasi konstruksi menjadi lebih sedikit karena material yang digunakan sebagain besar sudah difabrikasi sehingga hanya perlu penginstalasian di lokasi.

"Kami mengadakan MoU dengan perushaan Jepang. Resource sharing dan transfer teknologi kami harapkan dapat mendukung kemajuan building material di Indonesia. Jadi kita memang tidak bisa bekerja sendiri, kita butuh juga berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memang bisa mendukung kemajuan konstruksi kita," ucap Stephanus.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sangat mendukung pelaksanaan pameran tersebut. Pasalnya, dengan diadakannya kegiatan tersebut maka pelaku profesional dan industri dapat mensosialisasikan kemajuan sektor konstruksi dan infrastruktur.

"Kami mengajak seluruh masyarakat dengan semangat 3G (Gercep, Geber dan Gaspoll), kita bangkitkan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia," ucap Sandiaga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement