Sabtu 10 Aug 2024 22:41 WIB

Hasto Cerita Pernah Ditegur Megawati Usai Buang Biji Salak, Ini Alasannya

Hasto mendorong para kader PDIP terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika.co.id
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan upaya melindungi lingkungan merupakan bagian dari kultur partai. Hasto mendorong para kader PDIP terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. 

Hal itu disampaikan Hasto dalam peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Sekolah Partai PDIP pada Sabtu (10/8/2024). Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri turut hadir secara daring.

 

"Salam dari Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau selalu menegaskan bahwa politik itu adalah merawat kehidupan. Karena itulah kita jabarkan, bahwa Ibu Mega ini sosok yang menaruh perhatian begitu besar terhadap lingkungan," kata Hasto dalam kegiatan tersebut. 

 

Politikus asal Yogyakarta ini mengungkapkan sudah sejak satu dasawarsa terakhir, PDIP selalu mengadakan gerakan merawat pertiwi. Hal itu dilakukan karena dipercaya bahwa kebahagiaan akan muncul ketika manusia bersama alam dan Sang Pencipta berada dalam keseimbangan.

 

"Karena itulah merawat pertiwi ini menjadi kultur partai, yang bukan sekedar program tetapi lebih dalam menyentuh seluruh aspek kehidupan," ujar Hasto.

 

Hasto pun teringat pernah ditegur Megawati saat hendak membuang biji salak usai memakan buahnya. Biji tersebut disebut Megawati merupakan bagian kehidupan dan bisa ditanam Kembali. 

 

Hasto mengingat pula Megawati memanfaatkan botol air kemasan untuk dijadikan salah satu media membuat infus agar pohon tidak kekeringan. Selain itu seperti ampas teh dan kopi tidak dibuang, tapi didaur ulang kembali.

 

"Ibu Mega mengatakan, ketika kamu menanam pohon, maka pohon ini akan memberikan suatu oksigen kehidupan bagi kita," ucap Hasto. 

 

Oleh karena itu, Hasto berharap merawat pertiwi ini menjadi kultur PDIP yang dapat terus dilakukan. "Mari kita jadikan gerakan merawat pertiwi ini sebagai kultur kepartaian kita, dan kita buktikan bahwa politik adalah kehidupan," kata Hasto.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَّاَثَارُوا الْاَرْضَ وَعَمَرُوْهَآ اَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوْهَا وَجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۗ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَۗ
Dan tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul)? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas. Maka Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka, tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiri.

(QS. Ar-Rum ayat 9)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement