Ahad 11 Aug 2024 08:41 WIB

Sering Scrolling Konten Negatif Bisa Picu Rasa Putus Asa dan Kecemasan

Peneliti menemukan hubungan antara doomscrolling dengan rasa cemas.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang sedang scrolling konten negatid di media sosial (ilustrasi). Sering scrolling konten negatif disebut dapat memicu perasaan cemas.
Foto: www.freepik.com
Seseorang sedang scrolling konten negatid di media sosial (ilustrasi). Sering scrolling konten negatif disebut dapat memicu perasaan cemas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para ilmuwan menemukan bukti yang menunjukkan bahwa kebiasaan doomscrolling berdampak buruk bagi kesehatan otak manusia. Doomscrolling adalah ketika seseorang mengonsumsi konten negatif atau menyedihkan di media sosial dalam waktu yang berlebihan.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Computers in Human Behavior Reports, tim peneliti menemukan adanya hubungan antara doomscrolling dengan perasaan cemas, putus asa, tidak percaya, dan curiga kepada orang lain setelah mensurvei lebih dari 800 mahasiswa dari Amerika Serikat dan Iran. Peneliti utama studi dari Flinders University, Reza Shabahang, menjelaskan bahwa paparan berita negatif secara terus-menerus dapat berubah menjadi sumber trauma vikarius, yang menyebabkan audiens dan pembaca merasa seolah-olah mereka mengalami trauma yang sama.

Baca Juga

"Ketika kita terus-menerus terpapar berita dan informasi negatif secara online, hal ini dapat mengancam keyakinan kita tentang kematian dan kendali yang kita miliki atas hidup kita sendiri," kata Shabahang seperti dilansir Independent, Sabtu (10/8/2024).

Menurut tim peneliti, paparan tersebut dapat menyebabkan perasaan bahwa hidup itu rapuh dan terbatas, kesepian, hingga membuat seseorang tidak memiliki kendali penuh terhadap hidup mereka.