Senin 12 Aug 2024 02:24 WIB

Hati-Hati! Modus Baru Penipuan Berkedok Rekrutmen KAI

Seluruh informasi rekrutmen ada di website resmi KAI.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Seorang Masinis KRL bersiap memasuki ruang kemudi kereta di stasiun, (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/M Mardiansyah Al Afghani
Seorang Masinis KRL bersiap memasuki ruang kemudi kereta di stasiun, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan dengan modus rekrutmen KAI. Hal ini menyikapi dengan adanya hoaks berupa surat palsu terkait panggilan seleksi menjadi calon karyawan KAI yang beredar pada 10 Agustus 2024 di Jakarta. 

"KAI dengan tegas mengatakan surat tersebut palsu dan bukan surat panggilan resmi perusahaan," ujar VP Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (11/8/2024).

 

Anne berharap masyarakat lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen ataupun undangan melakukan seleksi dengan persyaratan tambahan seperti penyediaan akomodasi dan transportasi. Anne menegaskan, KAI tidak pernah membuat surat undangan rekrutmen yang mengharuskan peserta menggunakan hotel dan transportasi tertentu yang telah disediakan. 

 

"Kami menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI," ucap Anne. 

 

Anne menyampaikan seluruh informasi rekrutmen KAI sepenuhnya menggunakan website resmi dengan alamat e-recruitment.kai.id dan media sosial resmi perusahaan @keretaapikita atau @kai121. Anne juga menambahkan, KAI tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik mengirimkan berkas yang dititipkan melalui seseorang ataupun melalui email.

 

"Di samping itu, KAI tidak memungut biaya apapun dari pelamar, serta tidak pernah bekerja sama dengan agen perjalanan dalam proses seleksi pekerja. Jika menemukan informasi yang meragukan, masyarakat dapat segera menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121," kata Anne. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement