Senin 12 Aug 2024 09:44 WIB

Ini Sederet Keistimewaan Aisyah, Istri Nabi

Sebagai seorang istri Nabi SAW, Aisyah memiliki pelbagai keutamaan.

Aisyah istri Nabi (Ilustrasi)
Foto: dok wikipedia
Aisyah istri Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 'Aisyah merupakan putri Abu Bakar ash-Shiddiq. Kedua insan mulia itu sama-sama mendapatkan tempat yang istimewa dalam hati Nabi Muhammad SAW.

Suatu ketika, Amr bin Ash bertanya kepada Rasulullah SAW, "Siapakah manusia yang paling engkau cintai?"

Baca Juga

"'Aisyah," jawab Nabi SAW.

"Dan dari kalangan laki-laki?"

"Ayahnya! (Abu Bakar ash-Shiddiq)," jawab beliau.

'Aisyah memang istimewa. Menurut kalangan sejarawan, ada setidaknya sembilan perkara yang tidak diterima oleh perempuan lain setelah Maryam binti Imran (ibunda Nabi Isa AS), tetapi hanya diterima 'Aisyah.

Pertama, Malaikat Jibril membawa bayangannya dalam mimpi Rasulullah SAW. Inilah yang memulakan pernikahan Rasul SAW dengan putri Abu Bakar itu.

Setelah kematian istri Khadijah, Nabi SAW didatangi Malaikat Jibril, yang memberitahukan kepadanya mengenai 'Aisyah.

Kejadian ini dituturkan kembali oleh Rasulullah SAW kepada istrinya itu. "Aku bermimpi selama tiga malam. Malaikat datang kepadaku dengan membawa gambarmu dalam sepotong kain sutra seraya berkata, ‘Inilah istrimu.’ Lalu, aku buka kain penutup wajahmu, ternyata itu adalah gambarmu. Saat itu aku bergumam, jika ini kehendak Allah, maka pasti terlaksana" (Muttafaq ‘alaih).

Rasulullah SAW pun meminang 'Aisyah. Saat berusia antara 17 dan 18 tahun, gadis ini pertama kalinya sebagai seorang ummul mukminin satu rumah dengan Nabi SAW.

Kedua, di antara semua istri Rasulullah SAW, dialah satu-satunya perempuan yang dinikahi dalam keadan perawan.

Ketiga, Rasulullah SAW wafat saat kepala beliau berada di pangkuan 'Aisyah.

Keempat, jenazah Nabi SAW dikebumikan di dalam kamarnya bersama 'Aisyah.

Kelima, malaikat-malaikat selalu melindungi rumah 'Aisyah.

Keenam, 'Aisyah merupakan putri khalifah, yakni sepeninggalan Rasulullah SAW.

Ketujuh, Allah SWT-lah yang langsung membersihkan namanya sehingga dirinya terbebas dari fitnah keji. Wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW membuat nama Aisyah bersih dari segala tudingan.

Kedelapan, Aisyah diciptakan Allah SWT dalam rupa yang baik dan dari keturunan yang baik pula.

Terakhir, Allah SWT menjanjikan ampunan dan rezeki bagi Aisyah sejak dirinya menjadi istri Rasulullah SAW, baik di dunia maupun akhirat.

Nabi SAW bersabda, "Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, tetapi yang mulia dari kalangan perempuan hanyalah Maryam binti Imran; dan Asiyah, istri Fir’aun. Dan keutamaan 'Aisyah atas semua wanita seperti keutamaan tsarid atas segala makanan” (HR Bukhari).

'Aisyah wafat pada usia 65 tahun. Saat menghembuskan nafas terakhir, ia sedang menunaikan shalat witir pada malam 27 Ramadhan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement