Senin 12 Aug 2024 10:58 WIB

Layanan Listrik Hijau PLN Bantu Petani Tambak Udang di Sulsel Hemat Biaya Operasional

Sardi mengaku sempat mengalami gagal panen.

Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas PLN bersama pemilik tambak udang, Sardi tengah melakukan peninjauan jaringan listrik yang menyuplai tambak udang vaname di Kabupaten Takalar.
Foto: PLN
Petugas PLN bersama pemilik tambak udang, Sardi tengah melakukan peninjauan jaringan listrik yang menyuplai tambak udang vaname di Kabupaten Takalar.

REPUBLIKA.CO.ID, TAKALAR -- Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) sukses membantu usaha tambak udang vaname di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dalam menghemat biaya operasional Rp 15,8 juta per bulan. Tidak hanya itu, layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN juga membuka peluang usaha tersebut untuk menembus pasar ekspor.

Sardi, salah seorang pemilik tambak udang seluas dua hektare mengatakan, program EA PLN mampu menekan biaya operasional tambaknya hingga Rp 15,8 juta per bulan dengan penyediaan listrik hijau sebesar 33 kiloVolt Ampere (kVA).

Baca Juga

“Program EA PLN mampu mendorong peningkatan budidaya udang dan mendorong efisiensi biaya operasional tambak udang hingga 29 persen tiap bulan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).

Sebelum menggunakan listrik hijau PLN, Sardi mengaku sempat mengalami gagal panen sebanyak dua kali akibat suplai tegangan listrik yang kurang stabil saat menggunakan genset. Hal ini mengakibatkan kincir di tambak tidak beroperasi secara maksimal dan memengaruhi kualitas pertumbuhan udang.