Senin 12 Aug 2024 11:10 WIB

Istana Jawab Spekulasi Pengunduran Diri Airlangga yang Dikaitkan dengan Presiden Jokowi

Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari kursi ketua umum Partai Golkar.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat sarapan bareng di kawasan Kebun Raya Bogor, Sabtu (6/1/2024).
Foto: dok partai golkar
Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat sarapan bareng di kawasan Kebun Raya Bogor, Sabtu (6/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi yang bersangkutan. Ia menyebut langkah Airlangga tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden Joko Widodo.

"Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan/hak pribadi beliau yang selanjutnya sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar. Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden," kata Ari dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Baca Juga

Ari menegaskan bahwa Airlangga saat ini masih menjalankan tugasnya membantu Presiden Jokowi sebagai menteri koordinator bidang perekonomian. "Dari semalam sampai hari ini beliau mendampingi Bapak Presiden di Ibu Kota Nusantara," katanya.

Airlangga Hartarto, yang terpilih sebagai ketua umum DPP Partai Golkar pada tahun 2017, mengumumkan pengunduran dirinya ke publik dalam rekaman video yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Ahad (11/8/2024). Dia menyebut mundur sejak Sabtu malam (10/8/2024).

Dalam rekaman video yang sama, dia menjelaskan alasan pengunduran dirinya karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjaga stabilitas di tengah masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.

Sejak reformasi, tak pernah ada ketua umum Partai Golkar mengundurkan diri.. baca di halaman selanjutnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement