REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran telah berjanji akan menyerang Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Namun hampir dua pekan setelah pembunuhan Haniyeh, belum ada informasi jelas kapan Iran akan menyerang.
Komunitas intelijen Israel yakin Iran telah memutuskan untuk melancarkan serangan langsung ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran. Mereka dapat melakukannya dalam beberapa hari. Demikian dilaporkan reporter Axios Barak Ravid melaporkan pada Ahad , mengutip dua sumber.
"Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mengatakan kepadanya bahwa persiapan militer Iran menunjukkan Iran sedang bersiap untuk serangan skala besar terhadap Israel," kata Ravid pada X.
Ravid menambahkan bahwa serangan Iran dapat terjadi sebelum 15 Agustus, tanggal yang ditetapkan oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk negosiasi gencatan senjata Gaza yang baru. Israel telah mengonfirmasi akan berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut, sementara Hamas belum menanggapi secara resmi.
Timur Tengah telah berada dalam siaga tinggi sejak pembunuhan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada akhir Juli. Iran dan proksi regionalnya, termasuk Hizbullah Lebanon, telah menyalahkan Israel atas serangan ini dan bersumpah untuk membalas.
Meskipun Israel telah mengonfirmasi tanggung jawab atas pembunuhan Shukr, Israel belum mengakui keterlibatannya dalam kematian Haniyeh.
Dalam sebuah pernyataan yang dibuat tak lama setelah kematian Haniyeh, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan bahwa Iran berkewajiban untuk membalas kematian pemimpin Hamas tersebut, mengingat kematian tersebut terjadi di tanah Iran.
Pada hari Jumat, Ali Fadavi, wakil kepala komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, mengatakan bahwa perintah Khamenei agar Israel "dihukum" atas pembunuhan Haniyeh akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin.
"Perintah Khamenei mengenai hukuman berat terhadap Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh jelas dan eksplisit dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin," kata Fadavi.