Senin 12 Aug 2024 18:11 WIB

PKS Buka-bukaan, Bantah Klaim Anies yang Bilang tak Diberi Tenggat Waktu Cari Dukungan

Presiden PKS telah meminta Anies untuk bisa mendapatkan tambahan dukungan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Anies Baswedan memberikan pidatonya saat menghadiri peringatan Hari Buruh 2023 di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu, (6/5/2023).
Foto: Dok Republika
Anies Baswedan memberikan pidatonya saat menghadiri peringatan Hari Buruh 2023 di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu, (6/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak diberikan tenggat waktu untuk mencari dukungan dari partai lain oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pernyataan itu disampaikan Anies melalui pesan suara kepada Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Khoirudin.

Khoirudin pun membalas pesan suara yang disampaikan Anies. Dalam pesan suara tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta memberikan klarifikasi atas pernyataan yang disampaikan Anies.

Baca Juga

"Sebagai teman, izinkan saya mengklarifikasi apa yang Pak Anies sampaikan pada pesan suara kemarin soal pemberian tenggat waktu 40 hari hingga tanggal 4 Agustus," kata dia melalui pesan suara kepada Anies yang telah dikonfirmasi wartawan, yang dikutip Republika, Senin (12/8/2024).

Menurut dia, para juru bicara PKS memberikan pernyataan di media soal tenggat waktu mencari dukungan partai lain didasarkan waktu penyampaian keputusan Dewan Pimpinan Tinggi Pusat (DPTP) PKS untuk mengusung Anies-Sohibul Iman. Menurut dia, ketika itu PKS telah meminta Anies untuk memastikan Partai Nasdem dan PKB bergabung dalam koalisi.

Khoirudin mengatakan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu telah mengumumkan duet Anies-Sohibul secara terbuka pada 25 Juni 2024. Di sisi lain, Anies disebut telah menyambut positif keputusan untuk berpasangan dengan Sohibul.

"Maka ketika akhir Juli, Presiden PKS dan PIC-nya menyampaikan keputusan PKS langsung ke Pak Anies, soal tenggat waktu 4 Agustus, tentu bukan soal persetujuan Pak Anies terhadap Pak Sohibul Iman sebagai cawagub untuk Pak Anies, melainkan keberhasilan Pak Anies untuk mendapatkan kepastian tambahan dukungan dari partai lain, seperti Nasdem dan atau PKB," ujar Khoirudin.

Menurut dia, sejak awal Anies telah paham bahwa PKS tak bisa mengusung pasangan calon seorang diri. Karena itu, Presiden PKS telah meminta Anies untuk bisa mendapatkan tambahan dukungan. Di sisi lain, Syaikhu juga memperjuangkan dengan meminta dukungan dari pimpinan Partai Nasdem, Perindo, PSI, PKB, bahkan Partai Gerindra.

Namun, ia menyebutkan, Anies tak juga dapat tambahan dukungan partai hingga 4 Agustus 2024. Sebaliknya, elite Partai Nasdem dan PKB justru memberikan sinyal untuk tak mengusung Anies di Pilgub DKI Jakarta.

"Sementara dari pimpinan Nasdem, Pak Sahroni, dan PKB, Pak Jazilul Fawaid, justru pada akhir Juli dan awal Agustus malah menyampaikan pernyataan terbuka yang mudah dipahami bahwa mereka tidak jadi, tidak melanjutkan dukungan pada Pak Anies sebagai calon gubernur di Jakarta," kata dia.

Khoirudin juga mengungkapkan pernah menawarkan untuk masuk menjadi kader PKS apabila tidak menerima diduetkan dengan Sohibul. Namun, tawaran itu ditolak dengan alasan Anies ingin tetap netral.

"Demikian Pak Anies klarifikasi kami. Tentu kami tidak berharap adanya saling berbantahan, tapi juga agar warga yang terlanjur mendapatkan sebaran voice note dari Pak Anies mendapatkan informasi yang seimbang dan yang sebenarnya," kata dia.

photo
Jadwal Pilkada Serentak 2024 - (Infografis Republika)

Versi Anies.. baca di halaman selanjutnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement