REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Produksi minyak nasional secara alamiah mengalami penurunan. Saat ini, berbagai pihak mengupayakan untuk menaikan kembali produksi minyak nasional. Tujuannya untuk ketahanan energi nasional.
Namun, di tengah upaya upaya itu berpotensi menimbulkan peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satu kontribusi utamanya, yakni pembakaran gas suar atau flare gas pada aktivitas industri migas.
Berdasarkan data dari International Energy Agency (IEA), Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang emisi terbesar dunia. Di tahun 2021 saja, jumlahnya yang mencapai 602,6 juta ton karbon.
Sementara Presiden RI Joko Widodo telah menyampaikan komitmennya untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) Target di 2060. Komitmen itu digulirkan dalam Forum COP 26 pada 31 Oktober - 12 November 2021 di Glasgow, Skotlandia.