Selasa 13 Aug 2024 09:08 WIB

Pemerkosaan Pria dan Perempuan Palestina, Hal Biasa untuk Zionis Israel? Ini Kata Pakar

Tentara Zionis Israel kerap melakukan pelecehan seksual

Tentara IDF membawa warga Palestina dari Jalur Gaza untuk dimasukkan ke kamp tahanan.
Foto: IDF/X
Tentara IDF membawa warga Palestina dari Jalur Gaza untuk dimasukkan ke kamp tahanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -Skandal penyiksaan seksual oleh Israel, di mana sembilan tentara ditangkap pada tanggal 29 Juli atas tuduhan menyiksa pria Palestina secara fisik dan seksual, digambarkan oleh media Barat sebagai penyimpangan dari metode penyiksaan yang biasa dilakukan oleh Israel.

Mengapa skandal ini dilakukan militer Zionis Israel yang mengklaim dirinya militer paling bermoral? Joseph Massad adalah profesor politik Arab modern dan sejarah intelektual di Universitas Columbia, New York membeberkan logika kekerasan Zionis Israel dalam artikelnya bertajuk "Why raping Palestinians is legitimate Israeli military practice" yang dipublikasikan middleeasteye.  

Baca Juga

BACA JUGA: Tak Ada yang Bisa Jelaskan soal Ruh Selain Islam, Alexander Jadi Mualaf

Idenya adalah bahwa para penyiksa Israel terhadap para tahanan Palestina biasanya tidak melakukan pemerkosaan terhadap mereka. Empat tentara yang ditangkap kemudian dibebaskan setelah kerusuhan meluas.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang mungkin terkejut dengan penyiksaan semacam itu, menggambarkan sebuah video yang dilaporkan menunjukkan dugaan pemerkosaan sebagai "mengerikan" dan bersikeras bahwa "tidak boleh ada toleransi terhadap pelecehan seksual, pemerkosaan terhadap tahanan mana pun, titik... Jika ada tahanan yang mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan, pemerintah Israel, IDF (tentara Israel) harus menyelidiki secara penuh tindakan tersebut dan meminta pertanggungjawaban siapa pun yang bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku."

Gedung Putih, yang mungkin juga tidak asing dengan praktik penyiksaan tahanan politik yang ditahan di penjara-penjara bawah tanah AS, tetap tenang tetapi menemukan laporan penyiksaan seksual Israel "sangat memprihatinkan".

Uni Eropa pun mengikutinya dan mengaku "sangat prihatin".

Namun, ini bukanlah perkembangan baru dalam kekejaman rezim pemukim penjajah Israel. Tentara Israel telah secara sistematis melakukan penyiksaan fisik dan seksual terhadap warga Palestina setidaknya sejak1967, seperti yang diungkapkan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia beberapa tahun yang lalu.

Memang, kesadisan telah menjadi ciri khas perlakuan penjajah Zionis terhadap warga Palestina sejak 1880-an, seperti yang dikeluhkan oleh para pemimpin Zionis pada saat itu.

Kesadisan dan penyiksaan seksual yang sering menyertainya tidak hanya berakar pada keangkuhan kolonial Eropa, tetapi juga pada pandangan orientalis bahwa orang Arab hanya "memahami kekerasan" dan diduga lebih rentan terhadap penyiksaan seksual daripada orang Eropa berkulit putih.

Baca juga: 11 Kondisi Sebenarnya Perekonomian Israel Akibat Perangi Gaza yang Ditutup-tutupi

Praktik biasa

Penangkapan tentara Israel terhadap para prajurit yang diduga memperkosa tahanan Palestina telah memicu kemarahan di kalangan warga Israel sayap kanan, yang merupakan mayoritas pemilih.

Israel telah menjalankan kebijakan penyiksaan dan penyiksaan tahanan secara sistematis sejak Oktober lalu.

Puluhan pengunjuk rasa..

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement