Selasa 13 Aug 2024 17:29 WIB

Asosiasi Museum Apresiasi Desain Istana Garuda IKN

Desain Istana Garuda IKN merupakan karya orisinalitas anak bangsa.

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan instalasi pedestrian dengan latar belakang Istana Negara dan Istana Garuda di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (9/8/2024).
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan instalasi pedestrian dengan latar belakang Istana Negara dan Istana Garuda di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (9/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Museum Indonesia memandang desain Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan hasil kreasi orisinal anak bangsa yang perlu diapresiasi. Desain Istana Garuda juga dinilai memiliki makna yang bagus.

"Kita harus bangga, desain Istana Garuda IKN merupakan karya orisinalitas anak bangsa yang menunjukkan rasa bangga dan percaya diri Bangsa Indonesia dalam bidang pembangunan infrastruktur," kata Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana dalam keterangan, di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Desain istana tersebut melibatkan 44 ahli, mulai dari profesor, doktor, ahli tanah, dan berbagai spesialis lainnya, yang berkontribusi untuk memastikan bahwa desain istana tidak hanya indah, tetapi juga aman, dan fungsional, demi menciptakan aspek ketahanan bangunan yang akan menjadi simbol nasional.

Menurut Putu, perancang Istana Garuda I Nyoman Nuarta merupakan seorang maestro kelas dunia. Ide desain Istana Garuda Nyoman Nuarta, kata dia, mempunyai arti penyatuan lebih dari 1.300 suku yang ada di Indonesia.

Filosofi itu diwujudkan melalui pilihan bentuk Garuda sebagai representasi bangunan, yang dianggap mampu merangkul keberagaman suku di Indonesia tanpa menimbulkan kecemburuan antardaerah.

"Desain ini menunjukkan bahwa istana negara harus menggambarkan ciri sebuah bangsa yang berwibawa dan kuat. Di kerangka sayap Istana Garuda bentuknya hendak memeluk, yang menurut saya mempunyai makna sebagai pelindung Bangsa Indonesia yang mampu merangkul keberagaman suku di Indonesia tanpa menimbulkan kecemburuan satu sama lain," katanya.

Putu Supadma Rudana menilai pembangunan Istana Garuda menggunakan produk lokal yang sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Baja yang digunakan dalam struktur dan badan Garuda dibeli dari Krakatau Steel, dan proses pembuatannya dilakukan di pabrik-pabrik baja besar di dalam negeri.

"Proses pembangunan dan penyusunannya melibatkan teknologi canggih, seperti las laser untuk memastikan bahwa logam yang digunakan tetap stabil, tahan cuaca, dan tidak bergelombang, yang bisa bertahan hingga ratusan tahun. Belum lagi penggunaan kaca antipeluru, beton dengan ketebalan tertentu yang membuat Garuda tampak gagah dengan kepala yang menengok ke depan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement