Selasa 13 Aug 2024 20:40 WIB

Mundurnya Airlangga Bisa Jadi Titik Balik Golkar Seperti Masa Orba

Pengunduran diri Airlangga bisa saja mengubah tata kelola kepartaian.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Pernyataan mundurnya Airlangga Hartato dari posisi ketua umum Partai Golkar pada Ahad (10/2024).
Foto: Dok Partai Golkar
Pernyataan mundurnya Airlangga Hartato dari posisi ketua umum Partai Golkar pada Ahad (10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin partai. Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati menilai, pengunduran diri Airlangga bisa saja mengubah tata kelola kepartaian, bahkan bisa menjadi titik balik bagi Partai Golkar seperti pada masa orde baru.  

“Kita tidak tahu pasca-keputusan Pak Airlangga ini kemudian apakah model pengorganisasian Partai Golkar kemudian akan kembali lagi ke periode orde baru dulu, ketika sentralistik menjadi sangat kuat, peranan ketum itu menjadi sangat dominan, sehingga tidak memberi ruang bagi perbedaan kelompok di internal Golkar. Kalau itu yang terjadi, saya kira itu mungkin menjadi titik balik Golkar,” kata Sukmajati, Senin (12/8/2024).

Sukmajati menyebut, mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar tentu akan menimbulkan dinamika di internal Golkar. Meski, menurutnya konflik yang terjadi di internal partai politik di Indonesia bukan merupakan kasus yang baru, termasuk di tubuh Golkar.

“Saya kira secara tata kelola kepartaian Golkar akan setback kembali ke pengelolaan Golkar ke periode orde baru dulu yang itu sangat sentralistik, yang itu sangat tergantung pada figur-figur tertentu,” ungkapnya.