Rabu 14 Aug 2024 07:52 WIB

Yahudi Ekstrem Serbu Masjid Suci al-Aqsha, Begini Kata Pemerintah Amerika Serikat

Yahudi ekstrem membahayakan keberlangsungan Masjid al-Aqsha.

Red: Erdy Nasrul
Kompleks Masjid al-Aqsha di Palestina.
Foto: dok wiki
Kompleks Masjid al-Aqsha di Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penyerbuan terhadap kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur oleh ratusan warga Israel radikal adalah "tidak dapat diterima," kata Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (13/8/2024).

"Biarkan saya mengatakan dengan jelas bahwa Amerika Serikat dengan tegas mendukung pelestarian status quo historis terkait situs-situs suci di Yerusalem," kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan.

Baca Juga

"Tindakan sepihak seperti ini yang membahayakan status quo tersebut adalah tidak dapat diterima," katanya.

Pernyataan itu disampaikan setelah pemukim ilegal Israel serta Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, menteri dari partai Otzma Yehudit Yitzhak Wasserlauf dan anggota Knesset dari Partai Likud Amit Halevi menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa untuk memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan Yahudi yang menandai terjadinya beberapa bencana dalam sejarah Yahudi.