Rabu 14 Aug 2024 08:30 WIB

Saat Gen Z Membaca Koran Era Kemerdekaan 1945

Dandy menilai keberadaan surat kabar masih penting.

Red: Fernan Rahadi
Seorang pengunjung membaca pajangan koran dalam acara Pameran Koran Langka: Pers dalam Lorong Waktu & Penyelamatan Asip di Jalan Kepodang 64, Kota Lama, Kota Semarang, Selasa (13/8/2024).
Foto: Republika/Kamran Dikarma
Seorang pengunjung membaca pajangan koran dalam acara Pameran Koran Langka: Pers dalam Lorong Waktu & Penyelamatan Asip di Jalan Kepodang 64, Kota Lama, Kota Semarang, Selasa (13/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kamran Dikarma

Siang itu, Dandy Novrizal (20 tahun), fokus mengamati dan membaca halaman muka surat kabar Suara Baru yang terbit di Semarang, Jawa Tengah, pada 20 Agustus 1945. “Alhamdulillah! Pemerintah Republik Indonesia Telah Lahir”, demikian judul yang terpampang pada koran tersebut. Ada perasaan takjub ketika Dandy menyimak kepingan informasi tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia dari koran yang diterbitkan hampir delapan dekade lalu itu.

Halaman muka surat kabar Suara Baru yang disimak Dandy merupakan satu dari puluhan koran lawas yang ditampilkan dalam “Pameran Koran Langka: Pers dalam Lorong Waktu & Penyelamatan Arsip”. Pameran tersebut diselenggarakan di Rumah Pohan yang berlokasi di Jalan Kepodang 64, kawasan Kota Lama, Kota Semarang. Dalam penyelenggaraannya, Rumah Pohan bekerja sama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang.

Dalam pameran tersebut, dipamerkan koran-koran lawas pada era pemerintahan Hindia-Belanda, Jepang, termasuk era awal pasca kemerdekaan Indonesia. “Ini pameran yang unik sekali,” kata Dandy Novrizal ketika ditemui Republika di Rumah Pohan pada Selasa (13/8/2024).