REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebanyak 1174 orang lulusan, mengikuti Upacara Pengambilan Sumpah Profesi bagi Lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Angkatan 3 Tahun 2023 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tercatat sebanyak 804 orang hadir secara luring di Gedung Gymnasium Kampus UPI Bumi Siliwangi. Sementara sisanya, sebanyak 370 orang lulusan mengikuti upacaranya secara daring.
Dalam pidato sambutannya di Gedung Gymnasium Kampus UPI Bumi Siliwangi Jalan Dr Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (7/8/2024), Rektor UPI Prof Dr H M Solehuddin, MPd MA mengatakan, pendidikan adalah fondasi utama dalam pembangunan bangsa di berbagai bidang. Kerena, di tangan para guru dan nasib generasi muda ditentukan. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing, pemimpin, dan inspirator. Mereka, memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter dan kemampuan generasi penerus bangsa.
"UPI, sebagai institusi yang menjadikan pendidikan sebagai landasan perjuangannya, memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan guru-guru yang profesional dan berkualitas," ujar Prof Solehuddin.
Prof Solehuddin menjelasakan, PPG di UPI tidak hanya dirancang untuk membekali calon guru dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjalankan tugas sebagai pendidik dengan profesionalisme tinggi. Namun lebih dari itu, PPG UPI memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan profesi mereka secara berkelanjutan. "Sumpah profesi yang akan diambil hari ini adalah simbol dari komitmen mulia UPI, yang mencakup nilai-nilai etika, moralitas, dan profesionalisme,” katanya.
Menurutnya, ada tiga kriteria pokok agar seorang guru dapat berkembang menjadi profesional yang berkualitas. Pertama, penguatan kapasitas profesi guru (strengthening teacher professional capacity). Kedua, mengubah kapasitas profesional menjadi tindakan nyata (convert capacity into professional action), dan ketiga, mencurahkan waktu dan perhatian untuk kegiatan profesional.
“Seorang guru jangan pernah berhenti belajar. Ikuti pelatihan, seminar, dan workshop yang dapat meningkatkan keterampilan. Manfaatkan jaringan profesional yang dimiliki. Bergabunglah dengan komunitas guru, baik di dalam maupun di luar sekolah. Di era digital ini, penguasaan teknologi menjadi sangat penting. Gunakan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pengajaran,” paparnya.
Sementara itu dalam rangka mengubah kapasitas profesional menjadi tindakan nyata, hendaknya seorang guru melakukan implementasi strategi yang efektif. Serta, selalu lakukan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran, ujarnya lagi. Jangan takut untuk berinovasi dalam pengembangan kurikulum. Ciptakan materi pembelajaran yang relevan dan menarik bagi siswa.
”Seorang guru profesional hendaknya mencurahkan waktu dan perhatian untuk kegiatan profesional. Prioritaskan tugas," katanya.
Selain itu, kata dia, buat daftar prioritas tugas dan fokus pada kegiatan yang memiliki dampak besar terhadap kualitas pengajaran. "Lebih dari itu terapkan manajemen waktu yang efektif. Kelola waktu secara bijaksana dengan melibatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler,” katanya.
Rektor UPI juga berpesan agar terus bekerja keras, menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, dan berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Indonesia. "Dengan demikian, kita dapat membentuk generasi muda yang berkualitas, berdaya saing tinggi, dan siap menghadapi tantangan masa depan," katanya.