Rabu 14 Aug 2024 18:21 WIB

Warga NTT Diminta Waspada Dampak Angin Kencang Hingga 20 Agustus

Ada beberapa wilayah di NTT yang berpotensi mengalami angin kencang.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Cuaca angin kencang. (ilustrasi). BMKG mengingatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) mewaspadai dampak angin kencang hingga 20 Agustus.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi). BMKG mengingatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) mewaspadai dampak angin kencang hingga 20 Agustus.

REPUBLIKA.CO.ID, MAUMERE -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) mewaspadai dampak angin kencang. Potensi angin kencang tersebut diprediksi terjadi hingga 20 Agustus 2024.

"Waspada angin kencang karena angin Monsoon Timur sudah mulai aktif," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek ketika dihubungi dari Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka, Rabu (14/8/2024).

Baca Juga

Ia memerinci beberapa wilayah yang berpotensi angin kencang di antaranya Kota Kupang, sebagian Kabupaten Kupang, Kabupaten Sabu Raijua, sebagian Timor Tengah Selatan, sebagian Pulau Sumba, dan Rote Ndao. Ia mengatakan potensi angin kencang disebabkan pertumbuhan awan yang mulai menurun dan angin Monsoon Timur yang sudah mulai aktif.

Sti mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai angin kencang yang bersifat kering di musim kemarau ini. Angin yang kencang dan bersifat kering berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan.

Untuk itu warga diingatkan untuk tidak membakar sampah dan dedaunan kering saat angin kencang. Masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang puntung rokok di pinggir jalan secara sembarangan.

"Mohon tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran saat angin kencang," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata Andris Koban mengatakan masif memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran saat angin kencang. Ia menyoroti perilaku membuang puntung rokok pada lahan-lahan kering di pinggir jalan.

Menurut dia, masyarakat harus memiliki kesadaran untuk tidak melakukan aktivitas tersebut karena berpotensi menyebabkan kebakaran meluas. "Di Lembata sudah ada lima kali kejadian kebakaran khususnya di wilayah padang," ucapnya.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement